JAKARTA, Beritalima.com– Sulawesi Utara membutuhkan Laboratorium Kultur Jaringan untuk menciptakan varietas unggul yang bisa ditanam di daerah manapun di Sulut. Ini terungkap saat Anggota DPD RI dari Dapil Provinsi Sulut, Stefanus BAN Liow MAP melakukan Kunjungan Kerja, (Kunker) mengawasi pelaksanaan UU No: 13/2010 tentang Hortikultura perubahan dalam UU No: 11/2020 tentang Cipta Kerja di Sulut pekan ini.
Hadir Titov Manoi (Sekdis Pertanian dan Peternakan Sulut), Dr Steivi Karouw (Kepala BPTP), Palandeng (Kepala BPSBHP Sulut), Tito Manoppo (Sekretaris HKTI Minahasa, Boaz Wilmar (Wakil Ketua HKTI Sulut) dan Q Kainde (akademisi dari kelompok tani di Kantor DPD RI Provinsi Sulut).
Masukkan dan harapan mencuat dalam dialog yang berlangsung hangat, antara lain pembangunan laboratorium kultur jaringan bunga krisan serta berhasilnya pembudidayaan varietas unggul bawang merah dan bunga krisan oleh BPTP Sulut.
“Sulut butuh laboratorium kultur jaringan karena saat ini pengujian harus dilakukan di Makassar. Menciptakan varietas unggul bawang merah dan bunga krisan yang bisa ditanam di daerah manapun di Sulut,” kata Steivi Karouw.
Boaz, Kainde, Titof mengharapkan ketersediaan pupuk dan benih untuk para petani, optimalisasi teknologi informasi.
Stefanus mengatakan, dia siap menjembatani aspirasi dan kepentingan daerah kepada Pemerintah Pusat.
“Semua ini tujuannya ada peningkatan produksi dan kualitas serta bermuara pada kesejahteraan petani,” kata Stefanus. (akhir)