Bima – Lensa Post,
Dua orang suporter asal Desa Karumbu Club Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengalami babak belur dihajar massa di lokasi turnamen sepak bola antar club, yang berlangsung di lapangan Fajar Desa Tambe Kecamatan Bolo, Bima-NTB, Jum’at (21/10/2016) kemarin. Keributan itu terjadi pada menit-menit terakhir pertandingan antara club asal Desa Karumbu melawan club Desa Monggo Kecamatan Madapangga. Sementara dua suporter berinisial Mr X dan XX tersebut, dihakimi massa karena diduga melakukan makar dengan memegang parang ditengah lapangan pertandingan. Pantauan di lokasi pertandingan, keributan berawal dari seorang anggota keamanan lapangan (Caplang, nama panggilannya), menyuruh mundur salah satu suporter asal Karumbu Club dari garis lapangan pertandingan. Namun yang terjadi, justru suporter tersebut langsung mengeluarkan parang lalu mengejar Caplang hingga ke dalam lapangan. Kemudian kelompok suporter Karumbu Club yang berada di bagian timur lapangan, pun ikut masuk dan mengejar Caplang dengan senjata tajam. Melihat kejadian itu, ratusan anggota keamanan maupun lainnya yang berada diberbagai sudut lapangan, langsung menghadang kelompok suporter Karumbu dengan menggunakan batangan kayu dan bambu.
Keributan pun tak terelakan. Bertubi-tubi tembakan peringatan dari polisi, tak dihiraukan. Namun Ompu—salah satu warga Desa Tambe pun mengalami luka bacok dibagian kepala. Sehingga pengepungan terjadi di tengah lapangan. Sekelompok suporter Karumbu Club yang bersenjatakan parang, akhirnya lari mencari perlindungan karena dikejar massa. Namun dua diantara mereka bernasib buruk. Meski keduanya sempat diamankan anggota polisi dan panitia, kemarahan keluarga korban dan lainnya tak bisa terhindar.
Hujan batu dan batangan kayu terus mengarah kearah dua suporter tersebut. Darah terlihat bersimbar dipanggung panitia. Mobil patroli polisi yang dipakai mengevakuasi kedua suporter Karumbu tersebut, terus mendapat serangan. Tak menghiraukan serangan yang datang bertubi-tubi. Evakuasi kedua suporter itu tetap dilakukan. Konsekuensi anggota polisi yang ikut mengevakuasi pun, sempat terkena lemparan batu. Hingga di jalan lintas sumbawa, dua suporter ini akhirnya lolos dari amarah massa meski keduanya dalam kondisi kritis. Menjelang sholat magrib, bantuan dari Polres Bima Kabupaten pun tiba di lokasi. Namun kondisi keamanan yang sebelumnya mencekam, tiba-tiba reda seakan tidak terjadi apapun. (B5-SUKUR)