ARAB SAUDI, beritalima.com- Lebih kurang sepekan lagi akan memasuki hari wukuf di Arofah, berbagai persiapan dilakukan oleh masing-masing sektor TPIH.
Hal ini diperlukan agar jemaah calon haji siap secara fisik dan mental.
Baik KBIH maupun petugas haji
sektor melakukan kegiatan dengan mengadakan tatap muka dengan jamaah di maktab masing-masing.
Demikian dikemukakan Ketua TPHD Sergai yang tergabung dalam kloter 7 embarkasi Medan Ir H Soekirman yang disampaikan kepada Kadis Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Drs H Akmal, M.Si melalui WhatsApp langsung dari Makkah Arab Saudi, Senin (5/8/2019).
Penyuluhan Kesehatan Menjelang Arafah, berbagai persiapan pun dilakukan seperti menggelar penyuluhan kesehatan. Tim kesehatan haji sektor 1 daerah Syisyah melakukan bimbingan agar kondisi para Jemaah calon haji tetap fit.
“Jemaah diajak bergembira dengan role play peregangan otot masing-masing secara berjajar memijat teman didepannya dan sebaliknya,” kata Soekirman.
Setelah selesai baru dijelaskan agar para jemaah selalu minum air yg disediakan, memakai penutup kepala, masker tutup mulut/hidung, payung dan kacamata gelap, alas kaki. Dianjurkan untuk minum oralit dicampur air kemasan yang tersedia.
Kondisi tersebut utamanya pada saat armuna (Arafah, Musdalifah dan Mina). TPHD kloter 7 tetap melayani para jemàah sehari-hari di room 627 lt 6 Hotel Rehab Al Mohabbah maktab 117. Catatan bahwa setiap hari ada 20-30 jemaah yang berobat ke posko TKHD ini, papar Soekirman.
Soekirman menjelaskan bahwa mengurangi jumlah jemaah yang
sholat maupun umroh sunat ke Masjidil Haram mulai 5 Agustus 2019 bus gratis tidak jalan melayani Jemaah calon haji. Bus baru akan beroperasi kembali pada 15 Agustus 2019.
Oleh sebab itu, kepada jemaah dianjurkan sholat fardu dan sunat di Masjid sekitar maktab yang semuanya berada di tanah Haram Makkah al Mukkaramah. Hal ini untuk memberi kesempatan calon haji pada gelombang kedua yang baru datang untuk melakukan tawaf ifadah dan sa’i serta bagi yang sudah terlebih dahulu dianjurkan ibadah ditempat masing-masing, ujarnya.
Terkait dengan kullu (makan) jemaah daker Makkah tidak menyediakan konsumsi katering selama 6 hari pada saat 3 hari sebelum Arafah dan 3 hari setelah Mina. Setelah itu katering akan kembali normal sampai jadwal kepulangan ke tanah air.
Sedangkan mengenai pelaksanaan puasa sunat Djulhijah dianjurkan selama 7 hari sejak 1 hingga 7Djulhijjah.“ Besar sekali pahala melaksanakan puasa sunat ini, hadist dan riwayat mencatat puasa Djulhijjah hari pertama dikenal sebagai puasa Nabi Adam AS, hari kedua Nabi Yunus AS, ketiga Zakaria AS, keempat Isa AS, kelima kelahiran Nabi Musa AS, keenam Allah bukakan pintu kebaikan semua Nabi, hari ketujuh pintu neraka dikunci dan belum dibuka s/d 10 Djulhijjah,” terang Soekirman
Bagi jemaah yang suka belanja berbagai barang dari tanah suci Ketua TPHD Sergai menganjurkan untuk mengirimkan barang belanjaan melalui jasa cargo. jasa ekpedisi sangat banyak disetiap maktab dengan harga sekitar RAS 14/kg, minimal pengiriman 10 kg. Barang akan dikirim sampai kedepan pintu rumah jemaah di alamat Indonesia. Untuk maktab 117 jasa pengiriman ada di lantai 3 restoran Indonesia.
Perayaan Hari Kemerdekaan
Seperti kita ketahui pada saat HUT Kemerdekaan RI ke-74, para jemaah Indonesia masih berada di tanah suci, selepas hari tasrik di Armina. TPHD Soekirman telah melakukan kontak kepada Atase kebudayaan Konjen RI Ubaedillah yang menerangkan bahwa peringatan detik-detik Proklamasi 17 Agustus hanya dilaksanakan di wisma Konjen RI di Jeddah.
Sementara di Kedubes RI dilaksanakan tanggal 17 Agustus 2019 dengan Pasukan pengibar bendera (Paskibra) adalah pelajar sekolah Indonesia di Riyadh.
Atase budaya menjelaskan bahwa peringatan HUT RI ke-74 di kota Makkah baru akan dilaksanakan tanggal 25 Agustus setelah selesai libur sekolah karena saat ini sedang musim haji, demikian info terakhir dari Makkah, Soekirman Ketua TPHD Sergai mengabarkan (Budi)