Sering Lapar Saat Puasa? Bisa Jadi Kurang Konsumsi Ikan!

  • Whatsapp
Muhamad Nur Ghoyatul Amin dosen Perikanan dan Kelautan Unair

SURABAYA, Beritalima.com |
Bulan Mei 2020 ini umat Muslim di seluruh dunia tengah menjalani ibadah puasa Ramadan. Saat puasa, dibutuhkan tubuh yang sehat demi kelancaran beribadah. Penting untuk mengonsumsi makanan yang bergizi, apalagi di tengah pandemi seperti saat ini.

Salah satu sumber gizi yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia untuk mencegah masuknya virus adalah ikan. Ikan mengandung vitamin A, B kompleks, C, D, E, mineral seperti salinium, zat besi.zinc. kadar lemak yang cukup tinggi, atau biasa disebut fatty fish yang memiliki kandungan asam lemak omega-3 (EPA dan DHA) yang tinggi.

Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) UNAIR sekaligus peneliti bidang Food Chemistry Muhamad Nur Ghoyatul Amin, M.Sc menjelaskan bahwa asam lemak omega-3 pada ikan seperti ikan tuna, tengiri, sardines, belut, bandeng, patin, dan ikan salmon, dapat mengontrol rasa lapar dalam tubuh.

“Ketika hormon leptin terekspresi dalam tubuh kita, maka hormon ghrelin yang memacu kita merasa lapar, dapat ditekan ekspresinya ketika hormon leptin mulai terekspresi di dalam tubuh ,” ujar Ghoyatul.

“Sehingga makan ikan ketika waktu berbuka puasa maupun sahur dapat membantu regulasi hormon leptin dan ghrelin dalam tubuh manusia,” imbuhnya.

Hormon leptin merupakan hormon yang disekresi oleh kelenjar adiposa yang mengontrol rasa lapar dengan cara mencegah rasa lapar yang berlebihan. Asam lemak omega-3 dapat memacu ekspresi hormon leptin pada tubuh, sehingga bisa menekan rasa lapar ketika berpuasa.

Meskipun diolah dengan beberapa proses pengolahan seperti perebusan, penggorengan, pengovenan, dan pengukusan, asam lemak omega-3 dapat bertahan terhadap suhu tinggi hingga 180oC.

“Kita masih dapat memanfaatkan efek dari asam lemak omega-3 terhadap rasa lapar dari ikan goreng, penyetan, semur ikan, maupun ikan kaleng. Vitamin-vitamin pada ikan tidak tahan panas, namun pada asam lemak tidak,” tambah Ghoyatul.

Secara umum, manusia memerlukan unsur makro nutrien seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Selain itu, manusia masih membutuhkan karbohidrat, nasi, jagung, dan sayur-sayuran.

“Mengonsumsi olahan ikan, lanjut “Ghoyatul, “Harus didampingi dengan berbagai macam sayuran, buah-buahan, biji-bijian seperti nasi ataupun jagung. Hal itu agar kebutuhan nutrisi tercukupi,”

Terlepas dari itu semua, Ghoyatul mengingatkan kepada konsumen untuk lebih cerdas memilih kualitas ikan yang bagus, yaitu dengan cara mengetahui lingkungan pemeliharaan ikan tersebut.

“Jangan sampai ikan-ikan diambil dari lingkungan yang berasal dari lingkungan yang terpapar polusi yang tinggi seperti logam berat dan bakteri merugikan,” tutupnya. (yul)

beritalima.com

Pos terkait