TRENGGALEK, beritalima.com –
Mewujudkan keseriusan dalam penanganan berkelanjutan wabah Covid-19 secara tuntas, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek bangun ruang isolasi dan IGD (Instalasi Gawat Darurat) baru. Menggunakan sumber pendanaan dari pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), infrastruktur ini diharapkan menjadi salah satu solusi ditengah suasana pandemi yang belum bisa diprediksi kapan berakhirnya. Kedepan, dengan adanya fasilitas tersebut (ruang isolasi dan IGD) untuk penanganan Covid-19 tidak hanya sekedar Testing, Tracing dan Vaksin saja. Namun, untuk Treadmentnya juga akan dioptimalkan. Tak pelak, apa yang dilakukan oleh Trenggalek ini sempat mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat sehingga membuat iri daerah lain.
Hal itu, sebagaimana disampaikan Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin yang menyebut bahwa semuanya merupakan hasil kerja keras dan dukungan jajaran Forkopimda, DPRD serta Tim yang ada.
” Ini merupakan salah satu hasil dari kerja keras kita bersama. Sebab, Trenggalek yang ‘submitnya ‘ terakhir tapi justru disetujui pertama kali pinjaman PEN-nya. Sehingga kemarin ada 16 kepala daerah protes kepada Mendagri dan Presiden,” Sebut Bupati Nur Arifin usai menandai Ground Breaking pembangunan ruang isolasi Covid 19 dan Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Soedomo, Selasa (26/10/2021).
Menurut bupati muda yang akrab disapa Gus Ipin itu, dengan adanya ground breaking hari ini maka diperkirakan 4 bulan mendatang pembangunan bisa terselesaikan. Sekurangnya, pada Bulan Februari tahun 2022 sudah bisa termanfaatkan. Sehingga, nantinya tidak ada lagi keluhan dari masyarakat akibat membeludaknya pasien, tidak ada penundaan tindakan seperti pelaksanaan operasi dikarenakan ruang operasi tidak memenuhi syarat dan lain sebagainya. Untuk itulah, bupati juga memerintahkan kepada jajarannya mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung pasca pembangunan gedung.
“Jadi, segera dipersiapkan segala sesuatunya baik itu peralatan pendukung operasional termasuk SDM juga yang lainnya. Karena trend covid selama 2 tahun ini puncaknya pada awal tahun dan tengah tahun, pasca libur Natal serta tahun baru,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Gus Ipin, para pekerja dari luar negeri yang kontraknya juga awal dan akhir tahun. Sehingga bila kontraknya habis, terus pulang ke tanah air akan beresiko membawa pulang jenis varian-varian baru sehingga bisa memicu pelonjakan. “Sedangkan kita tidak menginginkan ada lonjakan yang ketiga Covid 19,” ujar bupati.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. Soedomo Trenggalek, dr. Sunarto menambahkan jika ini merupakan bentuk perhatian yang luar biasa dari Pemkab Trenggalek, pasalnya saat penanganan Covid-19 dalam kondisi tertentu memang seringkali ada penumpukan kasus.
“Bahkan, pernah terjadi penumpukan (kasus) yang cukup banyak sehingga UGD sempat penuh,” tambahnya.
Pihaknya pun sangat mengapresiasi, karena pemerintah hadir sebagai wujud representasi negara dalam melayani masyarakat. “Salah satunya pemenuhan IGD yang memenuhi syarat, terus HCU yang memenuhi syarat, ruang operasi yang memenuhi syarat dan ruang isolasi yang cukup serta memenuhi syarat,” ujar dr. Sunarto.
Dengan adanya pembangunan gedung baru ini, sambung direktur, diharapkan masyarakat yang sakit tidak menjadi pesimis seperti bayangan-bayangan sebelumnya.
“Kami tetap berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi Trenggalek. Semua keluhan pasien diupayakan secara maksimal terlayani dengan baik,” pungkasnya. (her)