Surabaya beritalima.com- Seorang yang diduga menjadi provokator aksi massa penolak kebijakan pengosongan aset negara berupa rumah dinas yang dikuasakan kepada TNI AL berhasil diamankan. Melalui kesigapan negosiator humanis dari Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V, dalang bertubuh tegap yang juga berperan sebagai penggerak massa itu mampu meredakan emosi ‘pendemo’ yang merangsek ke area upacara serah terima jabatan (sertijab) Komandan Lantamal (Danlantamal) V, Kamis (3/11/2016).
“Sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/344/II/2003 tanggal 24 Februari 2013 tentang Peraturan Pokok Perumahan Dinas TNI AL telah mengatur ketentuan dan peruntukkan rumah negara TNI AL,” jelas dua negosiator didampingi personel Polisi Militer TNI AL (Pomal) saat menginterogasi provokator berkaos merah itu.
Disela interogasi tersebut, negosiator juga menjelaskan runtut terkait peruntukan rumah negara (rumneg)/aset TNI AL yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 31/2005 tanggal 20 Juli 2015 tentang perubahan atas peratuan pemerintah No. 40/1994 tentang Rumah Negara. Selain itu, TNI AL dalam melakukan penertiban rumneg juga mengacu Peraturan Menhankam Nomor Kep/28/VIII/1975 tertanggal 21 Agustus 1975, tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Perumahan Dinas Departemen Hankam.
“Landasan lain dari pengamanan aset negara itu merujuk Surat Keputusan Kasal No. Skep/1151/V/98 tanggal 6 Mei 1998 tentang Ketentuan-ketentuan Hak Pakai Kapling TNI AL di Surabaya,” papar negosiator yang mampu dipahami para ‘pengunjukrasa’.
Sebelumnya, puluhan ‘pendemo’ yang membawa sejumlah poster kecaman dan penolakan pengosongan rumah dinas TNI AL melancarkan aksi dan melampiaskan emosi dengan melakukan pembakaran. Desakan massa dalam drama antisipasi dan penanganan unjuk rasa penolakan pengosongan rumah negara TNI AL tersebut langsung mendapat ‘perlawanan’ tim tangkal TNI AL berseragam doreng kombinasi hitam menahan massa yang terus merangsek dan melempari petugas.
Gelar drama unjuk rasa tersebut benar-benar dibuat sedemikian rupa hingga nyaris seperti kondisi riil saat terjadi aksi massa dengan seluruh kelengkapan antisipasi berupa satuan K9, mobil pemadam kebakaran serta ambulance. Sisipan tontonan yang sengaja dihadirkan mirip aslinya dengan selipan tembakan peluru karet dari petugas penangkal demo itu semakin menghidupkan upacara sertijab Danlantamal V dari Brigadir Jenderal TNI (Mar) Rudy Hamzah, S.AP kepada Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, SE di lapangan upacara Lantamal V Surabaya.
“Pergantian Komandan Lantamal V Surabaya yang sebelumnya sudah dijabat dua tahun 6 bulan ke pejabat baru diharapkan bisa mewujudkan organisasi yang semakin dinamis dan menciptakan ide-ide baru untuk meningkatkan kualitas kinerja, secara personel dan kelembagaan,” sambut Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto yang menjadi inspektur upacara (irup) sertijab Danlantamal V di Mako Lantamal V Surabaya. (sa/ms/bd)