Setelah 16 Tahun Jadi Ketua RW, Kusaini Menuai Dukungan Maju ke Pilkades Tropodo

  • Whatsapp
H.Moch Kusaini (depan) bersama wakilnya, Ade Hudayana (belakang) saat memimpin penyemprotan di kampungnya, Minggu (29/3/2020)

SIDOARJO, beritalima.com | Gerakan penyemprotan mandiri yang diinisiasi H. Moch Kusaini di wilayah Tropodo, Kecamatan Waru, Sidoarjo, menambah tingkat kepercayaan masyarakat pada tokoh desa ini. Apalagi Ketua RW 03 ini ikut turun tangan, tidak cuma sekedar mengimbau.

“Warga merasa tak cukup tenang hanya dengan imbauan Social Distancing. Karena itu, supaya benar-benar merasa aman dari sebaran virus Corona, kami mengajak warga RW 03 Tropodo serentak melakukan penyemprotan desinvektan,” ujar Kusaini di sela giat penyemprotan mandiri di kampungnya, Minggu (29/3/2020).

Dia menuturkan, untuk hari ini penyemprotan dilakukan di wilayah RW ini dulu. Untuk selanjutnya, pria yang juga sebagai Ketua Paguyuban RW-RW se-Tropodo ini berharap juga dilakukan di 14 RW lain.

“Masalahnya alat semprot yang milik Desa Tropodo hanya tiga, dan harus digunakan secara bergiliran untuk 15 RW,” lanjut dia dengan didampingi Wakilnya, Ade Hudayana.

Kusaini mengungkapkan, penambahan alat semprot sangat dibutuhkan warga Desa Tropodo. Dan itu tak bisa terlalu diharapkan dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Karena itu, di RW-nya yang dihuni 538 KK dengan 2.000 jiwa, yang ingin penyemprotan sering dilakukan, sepakat untuk pengadaan alat dan bahan secara swadaya.

Kecepatan Kusaini dalam bertindak mengatasi permasalahan lingkungan tidak hanya diakui warga RW 03, tapi juga diketahui para Ketua RW yang lain, dan Kepala Desa serta perangkat desanya. Sebagaimana diketahui, Tropodo dikenal selalu banjir setiap kali hujan deras, karena daratannya lebih rendah dibanding sungai di sekitarnya.

Kondisi ini tak juga mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Untuk itu, sejak 2004 silam, saat Kusaini baru menjabat Ketua RW, Ketua Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI) Jatim ini mengajak warga gotongroyong untuk pengadaan 3 unit pompa air senilai Rp 175 juta.

“Saat itu warga RW ini masih muda-muda, masih aktif dinas dan kerja, sehingga sangat mudah dimintai sumbangan,” cerita pria umur 59 tahun yang sudah 16 tahun jadi Ketua RW ini.

Tiga pompa air ini hingga saat ini masih bermanfaat, tidak hanya bagi warga RW 03, tapi juga bagi warga RW-RW yang lain. “Tiga pompa air ini, pengadaan, pengoperasian dan perawatannya dari swadaya masyarakat RW 03, tapi manfaatnya juga dirasakan warga RW-RW yang lain,” timpal Ade.

“Dengan 3 pompa air ini, kalau hujan deras dan banjir, air akan cepat surut. Misalnya sore hujan deras dan banjir, malam sudah kering,” tandas Kusaini, sembari menambahkan untuk setiap operasional mesin pompa air ini butuh solar Rp 400 ribu, di samping bayar uang lelah operator Rp 1.250.000,- per bulan.

Selain itu, Kusaini juga telah membuktikan perhatiannya pada peningkatan kesejahteraan warga, di antaranya dengan menyediakan fasilitas kuliner di wilayah RW 03, yang pembangunannya murni swadaya warga setempat. Pujasera ini secara resmi dibuka Wakil Bupati Sidoarjo, H Nur Ahmad Syaifuddin, Minggu (25/8/2019) lalu.

Karena itu, menjelang pemilihan kepala desa serentak se-Sidoarjo yang rencana awalnya pada 19 April 2020 mendatang, mayoritas Ketua RW se-Tropodo dan Kades Tropodo mendorong Kusaini untuk maju sebagai Cakades Tropodo.

“Atas dorongan hampir semua rekan sesama Ketua RW, juga dukungan Pak Kades, saya siap memberikan yang terbaik untuk kemajuan warga dan Desa Tropodo ini,” ucap Kusaini.

Sebagai Cakades nomor buncit, Kusaini menyatakan siap membangun tata kelola pemerintahan desa yang baik dan bersih guna mewujudkan Desa Tropodo yang adil, makmur, sejahtera dan bermanfaat.

“Kami akan mengembangkan perekonomian masyarakat Desa Tropodo melalui pemanfaatan potensi desa. Meningkatkan mutu kesejahteraan masyarakat untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik dan berpendidikan,” ujarnya serius.

Dia juga berjanji akan meningkatkan pembangunan infrastruktur di wilayah Desa Tropodo, mengembangkan sarana-sarana yang menunjang untuk meningkatkan keagamaan.

“Jika saya dikehendaki masyarakat, program kerja jangka pendek saya meningkatkan kinerja perangkat desa untuk pelayanan masyarakat satu hari selesai, membentuk tim pelaksanaan pembangunan dengan melibatkan RW dan tokoh masyarakat, melakukan pendataan infrastruktur sampai lingkungan terkecil yang belum tersentuh pembangunan,” lanjut Cakades nomor 4 ini.

Kusaini juga menyebutkan sederet program yang lain jika terpilih. Diantaranya, membentuk tim penanggulangan banjir dengan keterwakilan dari RW-RW, tokoh masyarakat, perangkat desa, BPD dan Camat. Program penghijauan juga akan diperhatikan, bahkan tekadnya mewujudkan Desa Tropodo aman dan asri.

Untuk mengurangi angka pengangguran, programnya diantaranya mengadakan pelatihan kerja, dan mendesak badan usaha di wilayah desa ini untuk memprioritaskan warga setempat dalam perekrutan tenaga kerja.

“Itu sebagian program kerja saya jika terpilih. Masih banyak rencana kerja yang lain untuk kemajuan Desa Tropodo dan kesejahteraan warga desa ini,” pungkas Kusaini. (Ganefo)

beritalima.com

Pos terkait