Setelah Trenggalek, Ketua Pertani HKTI Jatim Temui Petani Porang Di Pegunungan Ponorogo

  • Whatsapp

PONOROGO, beritalima.com | Setelah sebelumnya menghadiri Panen Raya Porang Nasional 2021 yang diselenggarakan oleh Himpunan Petani dan Pengusaha Porang Nusantara (HIPPORA) sekaligus momentum hari jadi ke 827 Trenggalek pada 25/8 lalu dengan diikuti oleh oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Wakil Ketua MPR RI dan Wakil Menteri Pertanian RI, kini ning Lia Istifhama menghadiri tanam porang di Ponorogo. Ketua Perempuan Tani (Pertani) HKTI Jatim tersebut menghadiri tanam porang (19/9) bersama petani yang menjadi binaan Ponpes Minhajul Muna.

Didampingi langsung oleh pimpinan Pondok, KH. Aminudin, tanam porang bersama puluhan petani berlangsung gayeng di wilayah puncak gunung yang terletak di desa Dopo Ngrayun, Ponorogo. Ning Lia yang saat itu didampingi oleh Siti Fatimah Kurniasari dan Enny Hayati, menjelaskan bahwa petani porang termotivasi menanam porang karena kisah-kisah keberhasilan petani porang lainnya.

“Banyak kisah tentang keberhasilan petani porang yang mereka dengar. Dan cerita yang paling mereka ikonik bagi mereka adalah yang disampaikan pak Dahlan Iskan selaku mantan Menteri BUMN, bahwa bisnis porang menggiurkan.”

Ning Lia juga menjelaskan, bahwa saat turun tanam porang, dirinya ditemani pengurus KUD Aditama Jetis, Ponorogo, yaitu Nur Suyanti Ubayani dan Abdul Kholil yang telah berhasil melakukan tanam porang dengan pupuk olahan sendiri hingga proses pemasaran.

“Dari sini, akhirnya kita pun sama-sama berbincang tentang porang. Sementara ini tidak terlihat kendala dalam pemasaran porang. Kendala hanya dalam pembiayaan, yaitu diharapkan ada akses bantuan peminjaman modal bagi petani.”

Ning Lia juga menambahkan bahwa petani memiliki semangat tinggi dalam bertani. Dengan begitu, telah terjadi kekuatan besar, yaitu sumber daya manusia yang memiliki spirit besar dalam bertani dan sumber daya alam yang sangat mendukung. Keduanya tentunya menjadi faktor penting agar pertanian menjadi identitas penting di Ponorogo.

Sedangkan Kiai Aminuddin, menjelaskan keberadaan ponpes Minhajul Muna diharapkan mampu menjaga keseimbangan alam dengan kultur agama pada wilayah tersebut.

“Dengan adanya ponpes yang selama ini menjaga hubungan intens dengan petani, maka diharapkan tetap mampu menjadi bagian penting terjaganya karakter masyarakat ber-agama, terutama kultur Nahdliyyin, dan karakter masyarakat yang tetap tersentuh oleh pendidikan. Dalam hal ini, pondok kami menyediakan sarana pendidikan lengkap, yaitu dari tingkat dasar hingga menengah atas.”

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait