KUPANG, beritalima.com – Perkumpulan PIKUL bekerja sama dengan OXAM dan Agriprofocus akan mengadakan RoadShow Duta Petani Muda di Kupang, 5 – 6 Oktober 2016 di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Kegitan ini dilaksanakan dalam rangka sosialisasi kegiatan pemilihan Duta Petani Muda 2016 yang sedang dilaksanakan saat ini.
Kegiatan Road Show ini bertujuan untuk mensosialisasikan kegiatan Duta Petani Muda 2016, sekaligus mengkampanyekan isu regenarasi petani di Indonesia, dimana jumlah petani semakin hari semakin menurun.
Dalam survei pertanian yang dilakukan Badan Pusat Statistik, diketahui jumlah rumah tangga usaha tani di Indonesia pada 2003 masih 31,17 juta. Tapi, sepuluh tahun kemudian (2013), jumlahnya menyusut jadi 26,13 juta. Turun sekitar lima juta selama 10 tahun. Atau kalau dirata-rata 1,75 persen per tahun. Data BPS juga menunjukkan hanya 12 persen dari total yang ada saat ini yang berusia dibawah 35 tahun. Sisahnya merupakan petani tua. Dalam kajian hasil riset oleh KRKP, OXFAM Indoneisa bekerja sama dengan Direktorat Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian IPB menunjukkan bahwa faktor akses dan kepemilikan lahan, pendapatan dan kondisi keluarga menjadi faktor penting yang memiliki korelasi dengan turunnya tingkat minat menjadi petani.
Dengan menurunnya jumlah petani, maka pertanian akan menghadapi persoalan serius. Selain menghadapi tantangan daya dukung lingkungan yang semakin menurun, lahan pertanian yang terus menyusut, pasar yang tak seimbang dan akan ditambah lagi dengan degraasi petani. Setiap tahun jumlah petani terus menurun. Sementara generasi muda sedikit sekali yang menjadi petani.
“ Konteks turunnya jumlah petani juga terjadi di NTT. Dalam 5 tahun terakhir jumlah petani menurun signifikan. RoadSwow ini menjadi salah satu cara mengkampanyekan bertani sebagai profesi yang juga perlu terus dikembangkan dan dijalani, terutama oleh orang-orang muda. Bayangkan kalau satu saat hanya sedikit orang yang mau menjadi petani? Anak muda NTT harus bangga untuk bertani. Bertani itu keren”. Jelas Dani Wetangterah, wakil dari Perkumpulan Pikul yang juga terlibat dalam RoadShow Duta Petani Muda 2016 di Kupang, Rabu (5/10).
RoadShow ini akan diisi dengan kunjungan ke SKPD, sosialisasi kegiatan lewat media sosial, dialog bersama wakil petani dan fasilitasi pendaftaran petani di NTT untuk terlibat dalam kegiatan Duta Petani Muda 2016.
Kegiatan Pemilihan Duta Petani Muda 2016 dilaksanakan oleh kelompok kerja Youth and Farming yang terdiri dari Organisasi-organisasi Masyarakat Sipil, dan private sekctor yaitu Agriprofocus Indonesia, OXFAM, KRKP (Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan), KAIL (Kuncup Padang Ilalang) yang didukung oleh Agradaya, HiVos, Sikumis.com, Rumah Organik, Mercy Corps Indonesia, Ethical Tea Partnership, East West Seed, UnLtd Indonesia, Collective Intelegence Agriculture, yang dikoordinir oleh Agriprofokus Indonesia.
Sementara Maula Paramitha, Asistant Country Agri Profocus Indonesia menambahkan, para anggota jaringan Agri Profocus ini memiliki kersahan bersama tentang tren menurunnya petani muda. “ Jadi ada data terbaru sensus pertanian tahun 2013 sekitar 5 juta rumah tangga petani yang hilang. Kemudian tahun 2014, BPS merilis kegiatan perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke non pertanian kurang lebih 3 juta tenaga kerja beralih.
Menurutnya, Sensus pertanian BPS juga menjelaskan bahwa usia petani 60 persen itu usia 45 tahun ke-atas. “ Sebenarnya kalau dari sudut pandang ekonomi dinilai bagus karena mereka beralih ke industri dan sebagainya. Tapi, jika kita melihat tantangan masa depan penduduk semakin banyak, kebutuhan pangan tentunya saja semakin meningkat”, kataya.
Oleh karena itu, beberapa lembaga yang menjadi jarinagn Agri profocus ini sama – sama membentuk komunitas inovasi anak muda di pertanian. “ Mereka berbagai keresahan terhadap fenomena ini, terus kemudian mencoba untuk mempromosikan pertanian ke anak muda kembali. Salah satu programnya adalah Duta Petani Muda ini”, ujar Paramitha.
Duta Petani Muda ini pertama kali diselenggarakan tahun 2014. Tujuannya adalah kita ingin menjaring petani-petani muda yang inovatif, tidak perlu besar asalkan dia sudah berjalan dua tahun.
“ Kita akan pilih 10 petani dari seluruh Indonesia dan kita akan dampingi mereka untuk mempromosikan petani-petani kepada anak muda lain dengan menunjukkan bahwa saya sebagai petani pendapatan sekian, dan membuat citra pertanian adalah sektor yang menjanjikan kepada anak – anak muda”, jelasnya.
Dia mengatakan, dalam pemilihan Duta Petani Muda ini ada 5 sub sektor pertanian yang ikut mendaftar yakni pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, pengolahan dan perdagangan pangan. Diharapkan pemenang Duta Petani Muda nantinya bisa membangun jaringan anak muda di pertanian supaya bersinergi di masa yang akan datang.(Ang)