Sholat Tarawih, Keutamaan Bacaan Bilal Yang Menyebut Khulafaur Rasyidin

  • Whatsapp

Oleh: Dr. Lia Istifhama, M.E.I., Wasek MUI Jatim

Ditetapkan pada Kamis (23/3/2023), umat Muslim pun mulai mengisi rangkaian ibadah selama Ramadhan 1444 Hijriah. Tentu penting, untuk mengetahui alasan maupun keutamaan dari aktivitas ‘ubudiyah yang dijalani, tak terkecuali dalam menjalankan shalat Tarawih, yang dijelaskan dalam hadis berikut:

Dari Abu Hurairoh ra ia berkata: Rasulullah SAW. sangat menganjurkan untuk melaksanakan salat tarawih, tetapi beliau tidak mewajibkannya. Dimana beliau pernah bersabda: Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawih Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah maka akan diampuni dosa dosanya yang telah lalu (HR. Muslim).

Rangkaian shalat tarawih memiliki identitas dalam seruan yang menjadi jeda antar shalat tarawih dan shalat witir, atau yang disebut dengan bacaan bilal, yaitu sebagai berikut:

Sebelum shalat tarawih 1:

بلال : صَلُّوْا سُنَّةَ التَّرَاوِيح رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمْ الله
جماعة : اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِك عليه
بلال : اللَّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
جماعة : اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِك عليه

Sebelum shalat tarawih 2:

بلال : فَضْلاً مِنَ اللَّهِ تَعَالَى وَنِعْمَةً
جماعة : وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةٌ
بلال : اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
جماعة : اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ وَبَارِك عليه

Sebelum shalat tarawih 3:

بلال : الْخَلِيفَةُ الأُولى سَيِّدُنَا أَبو بكر الصديق
جماعة : رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
بلال : اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد
جماعة : اللهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عليه

Sebelum shalat tarawih 4:

بلال : فَضْلاً مِنَ اللَّهِ تَعَالَى وَنِعْمَةً
جماعة : وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةٌ
بلال : اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
جماعة : اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ وَبَارِك عليه

Sebelum shalat tarawih 5:

بلال : الْخَلِيفَةُ الثَّانِيَةُ سَيِّدُنَا عُمَرُ بْنُ الْحَطَّابِ
جماعة : رضي اللهُ عَنْهُ
بلال : اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد
جماعة : اللهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عليه

Sebelum shalat tarawih 6:

بلال : فَضْلاً مِنَ اللَّهِ تَعَالَى وَنِعْمَةً
جماعة : وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةٌ
بلال : اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
جماعة : اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ وَبَارِك عليه

Sebelum shalat tarawih 7:

بلال : الْخَلِيفَةُ الثَّالِثَةُ سَيِّدُنَا عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ
جماعة : رضي اللهُ عَنْهُ
بلال : اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد
جماعة : اللهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عليه

Sebelum shalat tarawih 8:

بلال : فَضْلاً مِنَ اللَّهِ تَعَالَى وَنِعْمَةً
جماعة : وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةٌ
بلال : اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
جماعة : اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ وَبَارِك عليه

Sebelum shalat tarawih 9:

بلال : الْخَلِيفَةُ الرَّابِعَةُ سَيدْنَا عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِب
جماعة : رضي اللهُ عَنْهُ
بلال : اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد
جماعة : اللهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عليه

Sebelum shalat tarawih 10:

بلال : أَخِرُ التَرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ الله
جماعة : رضي اللهُ عَنْهُ
بلال : اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد
جماعة : اللهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عليه

Sebelum Sholat Witir 2 Rakaat:

صَلُّوْا سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةَ رَحِمَكُمُ اللهُ
بلال : اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
جماعة : اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ وَبَارِك عليه

Sebelum Sholat Witir 1 Rakaat:

صَلُّوْا سُنَّةَ رَكْعَةَ الْوِتْرِ جَامِعَةَ رَحِمَكُمُ اللهُ
بلال : اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
جماعة : اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ وَبَارِك عليه

Dalam bicaan bilal shalat tarawih, disebut nama khulafaur rasyidin, yaitu Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Keempatnya memiliki karakter mulia yang menjadi penguat perjalanan dakwah nan mulia Rasulullah SAW, yaitu Abu Bakar yang memiliki identitas kesabaran nan kebijaksanaan, Umar yang pemberani, Ustman yang dermawan, dan Ali pemilik kecerdasan.

Khalifah pertama, yaitu sahabat yang paling dicintai Rasulullah SAW dan sekaligus ayah dari Siti Aisyah, yaitu Abu Bakar, dikenang sebagai pemilik kemuliaan iman dan hati. Kemuliaannya diakui Rasulullah SAW, yang diterangkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan al-Baihaqi, bahwa beliau pernah bersabda, “Jika ditimbang keimanan Abu Bakar dengan keimanan seluruh umat, maka akan lebih berat keimanan Abu Bakar.”

Dijelaskan dalam salah satu kitab Shahih Bukhari, bahwa sang Amirul Mukminin Umar bin Khattab RA., berkata “Jadilah kamu semua orang yang pandai dalam ilmu keagamaan sebelum kamu sendiri dijadikan kepala atau pemimpin.

Dengan begitu, khalifah kedua tersebut mengingatkan bahwa generasi setelahnya yang kelak menjadi pemimpin dimanapun berada, haruslah memiliki keagamaan yang kuat, disamping kepemimpinan yang tegas dan bijaksana.

Mengenai Khalifah ketiga, yaitu Utsman bin Affan, kita dapat meneladani kebaikan dan kedermawanan beliau saat berlangsung Perang Tabuk, yang mana Ustman bin Affan bersedia menggali sumur rumah ketika hal tersebut menjadi kebutuhan pasukan muslim.
Perang Tabuk yang berlangsung pada 26 Ramadlan, menjadi pertaruhan tentang kesabaran pasukan yang meski sempat mengeluh, namun kemudian memutuskan untuk berjihad bersama Baginda Rasul. Ada sebuah sabda Rasulullah SAW yang begitu menjadi kesan mendalam pasukan saat itu, bahkan menjadi kesedihan bagi yang mendengarnya:
“Wallahu laa ahmilukum ‘alaa syai’in”. (Demi Allah saya tidak akan membebani kalian atas sesuatu). (Shahih Bukhari, hadis nomor 4198).

Besarnya jasa kebaikan Utsman bin Affan, juga terwujud pada sebuah hadis tentang kemuliaan beliau, yaitu Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap Nabi memiliki teman karib di surga, dan teman karibku di surga adalah Utsman bin ‘Affan”. (HR. Ibnu Majah No. 106).

Sedangkan Khalifah keempat, yaitu sang Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib dalam kitab Hilyah al-Auliya, berwasiat kepada muridnya, Kumail bin Ziyad, tentang pentingnya pengetahuan:

“Wahai Kumail bin Ziyad. Hati manusia itu bagaikan bejana (wadah), hati yang terbaik adalah hati yang paling banyak memuat ilmu. Camkanlah baik-baik apa yang akan ku sampaikan kepadamu. Manusia itu terdiri dari tiga kategori, seorang yang berilmu dan mengajarkan ilmunya. Seorang yang terus mau belajar, dan orang inilah yang berada di atas jalan keselamatan. Orang yang tidak berguna dan gembel, dialah seorang yang mengikuti setiap orang yang bersuara. Oleh karenanya, dia adalah seorang yang tidak punya pendirian karena senantiasa mengikuti kemana arah angin bertiup kehidupannya tidak dinaungi oleh cahaya ilmu, dan tidak berada pada posisi yang kuat.”

Kemudian dalam Shalat Tarawih, ketika memasuki malam 16 Ramadhan, akan diselipkan doa qunut, tepatnya di rakaat akhir shalat witir. Berikut do’a qunut beserta artinya:

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّ مَاقَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Artinya: “Ya Allah tunjukanlah aku sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan. Peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau lindungi. Berikanlah keberkahan kepadaku pada apa yang telah Engkau berikan. Selamatkanlah aku dari bahaya kejahatan yang telah Engkau tentukan. Engkaulah yang menghukum dan bukan dihukum. Tidak hina orang yang Engkau jadikan pemimpin. Tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Bagi-Mu segala pujian di atas apa yang Engkau tentukan. Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-MU. Semoga Allah mencurahkan rahmat dan karunia atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya.”

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait