BANYUWANGI, beritalima.com – inspeksi mendadak (sidak) beberapa anggota DPRD Banyuwangi di salah satu proyek pembangunan jalan di wilayah muncar beberapa Hari lalu menuai kontrofersi
Pasalnya sidak dari anggota DPRD Banyuwangi yakni dari komisi 4 diduga tidak mengantongi rekom dari ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi.
Menanggapi hal tersebut Konsultan Pengawas juga angkat Bicara.
Hal tersebut di ungkapkan Andi Irawan ST, konsultan pelaksana dari cv. Makarya Engineering, bahwa dirinya bekerja sudah sesuai prosedur yang ada
“Semua yang tidak sesuai sudah di bongkar, dan dokumentasi pembongkaran ada semua, Intinya saya selaku konsultan pengawas mengucapkan terimakasih kepada anggota dewan untuk koreksinya, sehingga bisa kita jadikan pekerjaan ini menjadi terkendali antara biaya, mutu dan waktunya.” Ungkap Andi
Sebelumnya juga telah di beritakan bahwa sidak anggota DPRD Banyuwangi komisi 4 di proyek pembangunan Jalan di muncar menuai kontrofersi.
Hal tersebut menjadi sorotan tersendiri dari beberapa Aktivis di Banyuwangi, salah satunya muncul dari LSM Suara Bangsa
Menurut H.Suyoto ketua LSM Suara Bangsa, menuturkan bahwa sidak yang di lakukan beberapa anggota DPRD Banyuwangi dari komisi 4 kemarin dinilai terlalu dini.
“Untuk sidak beberapa hari lalu saya rasa masih terlalu dini, karena proyek yang masih dalam tahap pengerjaan itu masih sekitar 5%, dan ada apa sidak yang di lakukan sampai dua hari berturut turut.”ungkapnya penuh tanya
Bahkan Yoto juga menambahkan bahwa kabarnya dari anggota DPRD yang melalukan sidak sempat menawarkan win win solusion
“Saya juga mendapat kabar kalau salah satu anggota DPRD yang melakukan sidak sempat menawarkan deal deal tersendiri melalui pendamping proyek, itu sangat di sayangkan jika memang benar terjadi, seharusnya kalau memamg melakukan sidak dan di temukan indikasi kesalahan dalam pengerjaan proyek tersebut ya harus di tindak tegas, tidak harus ada istilah pengkondisian atau apapun.” Jelasnya
Selain itu Suyoto juga menegaskan dalam waktu dekat akan melaporkan oknum anggota Dewan yang telah menerima Fee proyek
“Dalam waktu dekat kita juga akan melaporkan beberapa oknum anggota DPRD yang menerima fee proyek, data dan pengakuan beberapa kontraktor pun sudah kita kantongi.” Pungkas Yoto.
Sebelumnya menurut ketua komisi 4 DPRD Banyuwangi, Salimi, yang saat itu juga ikut dalam sidak ketika di konfirmasi melalui Saluran WAnya mengatakan bahwa tidak ada kepentingan lain dalam sidak, dan di temukan beberapa indikasi pelanggaran
“Kita sidak di lapangan di temukan ada urugan tidak sesuai dengan bestek dan kami suruh ganti secepatnya dan tidak ada kepentingan lain, kita sidak agar pelaksanaan proyek itu sesuai bestek.” Jelasnya.
Bahkan salimi juga menegaskan bahwa ketemu beberapa pihak yang mengerjakan proyek saat sidak
“Saya sidak hanya ketemu konsultan dan disitu ada pelaksana di lapangan namanya rizki dan bos PT tidak pernah menghubungi baik lewat telpon atau ketemu, sekali lagi saya tegaskan bahwa kepentingan kita hanya biar pelaksanaan proyek itu baik.” Tegasnya.
Sedangkan menurut Rizki Kurniawan yang di sebut sebut sebagai pelaksana proyek tersebut mengatakan bahwa tidak sesuai spek yang di ungkapkan anggota DPRD saat sidak dirasa kurang mendasar
“Ketika anggota DPRD saat sidak mengatakan tidak sesuai spek itu dasarnya dari mana, karena pekerjaan tersebut masih 5%, sedangkan untuk urugan itu nantinya juga akan ada tahapan test CBR CBR (California Bearing Ratio), yakni test kepadatan, ketika di nyatakn sudah sesuai standar kepadatan maka akan di teruskan proses pengerjaan selanjutnya yakni pengecoran, sekedar di ketahui saja kepadatan urugan dalam pekerjaan kita itu sekitar 12′ dan itu sudah sangat layak untuk di lakukan pengecoran. Disitu Kekuatan tanah diuji dengan uji CBR sesuai dengan SNI-1744-1989. Nilai kekuatan tanah tersebut digunakan sebagai acuan perlu tidaknya distabilisasi setelah dibandingkan dengan yang disyaratkan dalam spesifikasinya.” Ungkap rizki dengan nada geram.
Rizki juga menambahkan bahwa sempat dibikin bingung dengan adanya sidak dari anggota DPRD tersebut
“Dengan adanya kunjungan komisi 4 DPR Banyuwangi ke lokasi pekerjaan proyek DAK di wilayah kecamatan muncar, kami selaku pengawas dilapangan dibikin bingung karena pekerjaan baru dimulai masih skitar 5 % akan tetapi sudah mengeluarkan statment bahwasanya tidak sesuai spesifikasi atau tidak seauai RAB namun demikian begitu mengatakan tdak sesuai RAB justru ingin membicarakan untuk pengondisian, denga demikiankan bingung saya selaku yang dilapangan, katanya anggota DPR itu untuk menekan agar supaya pekerjaan baik dan tidak ada korupsinya lha kalau begini ini terus gmna mas….? Klau saya memang berusaha agar pekerjaan itu bagus dan kami sesuaikan dengan RAB karena kami ingin menunjukkan kepada dinas dan masyarakat bhwa pekerjaan kami itu bagus. Artinya Bagus dalam hal kwalitas maupun dari kwantitas, dengan adanya Ini bisa bisa sidak abal-abal hanya untuk mencari sesuatu aja kalau saya pikir. Akan tetapi say juga bertrima kasih meskipun ini sidak tanpa adanya rekom dari ketua DPRD, karen ini merupakan peringatan agar supya kami lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan ini.” Tegasnya lagi.
(Abi)