Kediri. 124 siswa siswi SMAN 3 Kota Kediri tak mau melewatkan wawasan seputar bahaya narkoba di lereng Gunung Kelud. Kegiatan yang diadakan di gedung serba guna PTPN ini adalah bagian dari Outbond Training selama dua hari berturut-turut. sabtu (23/3/2019)
Sebelumnya, ratusan siswa siswi melakoni HTF dengan mengitari sejauh 2,5 kilometer di kawasan perkebunan yang berada di Ngrangkah Sepawon, Posoklaten, Kabupaten Kediri.
Wawasan yang diadakan malam hari ini, dihadiri SMAN 3 Aris Susanto dan Pasi Ter Kapten Inf Warsito. Sedangkan sebagai nara sumber utama wawasan tersebut berasal dari IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) Eklesia.
“Kakak menghimbau adik-adik jangan sekali-kali menyentuh narkotika, kalau sekali sentuh, lalu kecanduan, bisa merusak badan,” Divi Kusuma Ningrum dari IPWL Eklesia.
Ia menambahkan, di IPWL, kita tidak menghukum, tidak memenjarakan, tapi menyembuhkan dengan rehabilitasi.
“Masa depan kita bisa hancur, kalau kita mencoba narkoba, yang tadinya coba-coba, seterusnya ketagihan,” sambungnya.
Dalam guyuran hujan dan kondisi agak berkabut, lagu satu nusa satu bangsa dinyanyikan bersama-sama. Selain itu, yel-yel bergenre anti narkoba diteriakkan ratusan siswa siswi.
Sementara itu, pada penjelasan seputar bahaya narkoba, Jesica Yeny Susanti mengatakan,” Negara kita saat ini sudah berstatus darurat narkoba, karena jumlah penggunanya makin banyak, dari pedesaan hingga perkotaan, dari yang muda hingga tua.”
Ia menegaskan, masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta membantu pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
“Kalau ada orang disekitar kita yang menggunakan narkoba, segera laporkan ke IPWL, bisa hubungi saya,” sambungnya.
Lanjutnya, IPWL akan merehabilitasinya, agar yang dulunya pengguna narkoba, menjauhinya untuk selamanya.
“Narkotika itu ketika orang mencoba, pertama kali yang diserang adalah otaknya, dan kalau sudah otak diserang, pikiran tidak terkendali,” jelasnya.
Ia menegaskan, bahwa orang yang sudah kecanduan narkotika, kalau tidak dipenjara, orang itu dalam keadaan “sudden death”.
“Biasanya orang pengguna narkotika, kalau kepepet tidak punya uang untuk beli narkotika, ia mencuri atau mengambil milik orang lain,” pungkasnya. (dodik)