JAKARTA, beritalima.com – Sejak berdirinya Fokal 1975, Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (FOKAL IMM), kali kedua dilaksanakan di Jakarta namun saat ini mengambil tema ‘Pembangunan Sumber Daya Manusia Untuk Indonesia Maju’.
Dikatakan Ton Abdillah, Ketua Pelaksana Silaturrahim Nasional FOKAL IMM,. dilaksanakan lebih luas kedepannya dengan mengundang alumni tingkat komisariat. Karena FOKAL ini dijadikan sebagai wadah untuk mendorong alumni demi kepentingan umat.
Lanjut Armyn Gultom, Ketua Umum FOKAL IMM dalam sambutannya menyatakan, semakin banyak alumni maka semakin banyak kader – kader bangsa. Pada prinsipnya alumni muhammadiyah, banyak memberi sumbangsih kepada bangsa Indonesia namun dalam pembangunan tidak begitu mempermasalahkan soal pembagian kue pembangunan.
“Kita tidak boleh menjauh dari kekuasaan meskipun tidak mau disebut sebagai penjilat tapi dari pusat sampai daerah, ada presiden sampai Bupati/Walikota termasuk DPR RI sampai DPRD. Mereka semua mengambil kebijakan dan yang bisa kita lakukan adalah pendekatan untuk memberikan suplai pemikiran,” tegas Armyn Gultom, Jum’at (18/10/2019) di Royal Hotel Kuningan, Jakarta Selatan.
Dikatakan Armyn mengingat ungkapan yang pernah disampaikan Din Samsuddin, mengenai politik alokatif dimana alumni muhammadiyah memiliki gagasan – gagasan sehingga apa yang ide tersebut bisa diimplementasikan daripada jauh dan menjaga jarak yang luar biasa, sehingga memberi kesempatan kepada pemimpin untuk mengambil kebijakan.
“Siapapun yang menjadi pemimpin, tidak bisa jalan sendiri – sendiri untuk mengambil keputusan pasti membutuhkan ahli – ahli yang mengitarinya,” terangnya.
Lebih lanjut ditegaskan Dr. H. Anwar Abbas, M.M, M.Ag, seorang pengajar dan ulama Indonesia, yang menjabat juga sebagai Bendahara Umum PP Muhammadiyah. Ia menegaskan bahwa kader dan alumni muhammadiyah adalah pemain tampuk pimpinan Muhammadiyah akan sangat menarik peran yang memainkan corak dan warna dari agamawan, politisi, cendikiawan, pengusaha, birokrat, jurnalis medsos, kelompok profesional, pendidik, budayawan, pekerja sosial, dan TNI/Polri.
“Pemimpin adalah jaminan rakyat, makanya muhammadiyah tugasnya amar ma’ruf nahi munkar,” imbuhnya. ddm