KABUPATEN MALANG, beritalima.com– Rosita gadis16 tahun, salah satu siswi MTs Negeri Tumpang, yang sempat viral dengan tabungan yang diakui oleh gurunya senilai Rp 135 ribu, padahal tabungan itu senilai Rp 42 Juta, bahkan sampai berani di sumpah, kini meninggal dunia.
Rosita warga dusun Glendangan desa Ngingit Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang,
diduga mengalami keracunan makanan dan ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam kamarnya pada Jum’at pagi (28/07).
Musibah yang dialaminya menurut informasi yang didapat Josfusianto, Kamis malam sebelum kejadian sekitar pukul 23.00 wib, korban sempat makan nasi dan lalapan ikan gurami yang digoreng ibunya, selang beberapa menit korban merasakan kepalanya sakit mengeluh kepada ibunya, kemudian dengan penuh kasih kepala korban dipijati ibunya.
“Setelah selesai korban beranjak kekamarnya untuk pergi tidur,” katanya Jumat (28/07).
Namun, pada Jum’at pagi sekitar pukul 05.00 wib ibunya membangunkan korban yg ada didalam kamar dengan memanggil manggil korban, tetapi tidak ada respon. Kemudian ibunya masuk kedalam kamar ternyata anak pasangan Wiji (37) dan Sulio (42) tersebut sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan mulut mengeluarkan busa (salah satu ciri orang keracunan).
Selanjutnya keluarga korban segera melaporkan kejadian kepada polsek Tumpang yang langsung ditindak lanjuti mendatangi lokasi kejadian bersama tim medis untuk memeriksa korban.
Jenazah sempat dibawa ke RSSA Malang guna dilakukan visum luar saja tanpa autopsi karena keluarga korban menerima sebagai musibah dengan membuat surat pernyataan.
Soal Tabungan 42 Juta
Soal viral tabungan Rp 42 juta Rosita sebenarnya, akan dibantu oleh Dinas Sosial, KPAI, hingga aparat desa dari rumah orang tuanya. Namun, sebelum semuanya terwujud, Rosita sudah ditemukan meninggal di dalam kamarnya, Jumat (29/7/2017) pagi kemarin.
“Sebenarnya pihak sekolah bersama dengan Dinas Sosial, KPAI, dan Aparat Desa, hari ini, berencana akan membantu menyelesaikan permasalahan itu, dengan mengambil alih pengasuhan oleh negara,” Kata Supono, Kepala Sekolah MtS Negeri 1 Tumpang, Sabtu (29/7/2017).
Menurutnya ada beberapa fakta dan bukti kuat untuk mengungkap kebenaran dari persoalan yang pernah terjadi. Tetapi, bagi dia, sangat tabu untuk membeberkannya, karena sangat bertolak belakang dan diakui oleh orang tua Rosita.
“Semua mohon disikapi dengan bijak, ada fakta-fakta yang bisa membuktikan semua itu tidak benar. Kami sangat berduka dengan meninggalnya Rosita,” ungkap Pono. (Sn/dtk)