Situbondo Ekspor “Kerapu Cantik” Perdana Senilai Rp 1.1 Miliar Ke Hongkong

  • Whatsapp

SITUBONDO, Beritalima.com — Situbondo sebagai salah satu pembudidaya kerapu dengan andalannya yaitu jenis “kerapu cantik” hasil persilangan kerapu macan dan kerapu Batik sejak 2010 Dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA), hari ini secara simbolis Wabup Situbondo dilakukannya ekspor perdana ke hongkong sebanyak 10 ton bertempat di KJA desa Gelung, kecamatan Panarukan, Situbondo, Senin (2/10).

Kepala Balai perikanan Budidaya air payau Ir.Ujang Komarudin Asdani Kartamiharja, M.Sc mengatakan ekspor perdana merupakan momentum yang sangat baik bagi pembudi daya ikan Kerapu di situbondo setelah sekian lama pasar ikan kerapu pasang surut,”Ini merupakan ekspor perdana Kerapu cantik yang diangkut pakai Kapal kolekting ke Kendari menggunakan kapal Motor Harapan Indah VI, dari Kendari langsung ekspor ke Hongkong,”Kata Ujang.

Wakil Bupati Situbondo H.Yoyok Mulyadi dalam kesempatan tersebut menyampaikan hal tersebut merupakan anugrah dari Allah SWT yang mana pembudi daya kerapu bisa panen bersama – sama, ditambah kemudian ada pengusaha yang mau meningkatkan penghasilan pembudi daya dengan ekspor secara langsung ke Hongkong.

“Kerapu Situbondo sudah diakui oleh dunia secara kwalitas yang tetap terjamin, Kami berterima kasih sama pak Birawa yang sudah menghubungkan ke ekportir, semoga kedepannya kerapu Situbondo lebih bisa menambah kapasitas dan kwantitas sehingga menjadi lirikan dunia untuk membeli di Situbondo,” Singkat Wabup.

Berawal dari pengalaman budi daya sendiri di Situbondo Birawa Budi Juwana pria asal surabaya merasa prihatin karena pasang surutnya harga yang dialami pembudi daya kerapu selama ini dengan menjual ke Bali, dirinya kemudian mencari terobosan dengan ekspor langsung ke Hongkong.

“Orang luar negeri tahunya kerapu itu dari Bali, padahal Bali sendiri ngambilnya di Situbondo dengan harga Rp 100 ribu per Kg, kami mencari terobosan dengan harga Rp 110 per Kg, tentunya dengan tidak bertentangan aturan menteri perikanan dan kelautan,” Singkat Birawa.

Masyarakat Situbondo berharap dengan ekspor sekitar 10 ton dengan jumlah sekitar Rp 1.7 Muliar pasa ekspor perdana tersebut diharapkan semakin mengairahkan budidaya Kerapu di Situbondo, sehingga mampu meningkat perekonomian masyarakat di Situbondo.(Joe).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *