Oleh :
DR. dr. Robert Arjuna FEAS *
Suatu hari saya sedang berkunjung ke rumah Bu Aminah tiba tiba melihat salah satu anaknya bernama Susi kok tulang belakang bengkok dan pasture tulang belakang miring kekiri katanya sakit Skoliosis 2 tahun gara gara waktu di bangku SMP kelas 1, Beda dengan anak Bu Minah sejak SMP sakit Skoliois dan sekarang duduk di SMA tapi badannya bengkok ke kiri dan diam diri seharian di kamar tak berani temu orang. Penyakit Skoliosis itu apa? Apa bisa sembuh? Saat melihat tulang belakang melengkung, meski hanya sedikit, segera periksakan ke dokter, atau lebih spesifiknya dokter ortopedi ahli spine. Tujuannya adalah agar skoliosis dapat terdeteksi sejak dini dan ditangani. Sebab jika tidak, skoliosis bisa bertambah buruk secara perlahan dan tanpa nyeri, hingga akhirnya menimbulkan komplikasi yang dapat bersifat permanen.
Pengidap skoliosis dewasa jika tulang belakang melengkung semakin parah akan merasakan sulitnya bernapas, timbulnya rasa nyeri, serta kelainan bentuk pada tulang belakang. Jika terus dibiarkan, mungkin saja kelumpuhan dapat terjadi. Maka dari itu, penanganan perlu dilakukan segera saat masalahnya masih dalam tahap ringan untuk mencegah berbagai komplikasi yang dapat membahayakan.skoliosis merupakan kondisi tulang belakang melengkung atau menyamping secara tidak normal. Kebanyakan kasus skoliosis terjadi pada anak-anak sebelum masa pubertas. Walaupun kasus ini tergolong ringan, tetap harus diwaspadai dan dianjurkan untuk menjalani X-ray agar mengetahui perkembangnya. Gangguan ini dapat terjadi saat mengalami kondisi, seperti cerebral palsy dan distrofi otot, meski secara umum tidak diketahui.
Skoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang melengkung, seperti huruf C atau S. Skoliosis lebih sering ditemukan pada anak-anak sebelum masa pubertas, yaitu sekitar usia 10-15 tahun. Skoliosis yang terjadi biasanya ringan, namun dapat berkembang menjadi lebih parah seiring pertambahan usia, khususnya pada wanita. Bila skoliosis menjadi parah, bisa menyebabkan penderitanya mengalami gangguan jantung, paru-paru, atau kelemahan pada tungkai.
Faktor risiko dari penyakit skoliosis adalah:
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Riwayat kesehatan keluarga
GEJALA SKOLIOSIS
Jika lengkungan dari skoliosis semakin parah, tulang belakang juga dapat mengalami berputar atau melintir, selain melengkung ke satu sisi ke sisi lainnya. Hal ini dapat menyebabkan tulang rusuk di satu sisi tubuh lebih menonjol dibanding sisi lainnya.
PENYEBAB SKOLIOSIS Masih belum tahu ( idiopathic), faktor pemicu adalah:
1. Cedera tulang belakang.
2. Infeksi tulang belakang.
3. Bantalan dan sendi tulang belakang yang mulai aus akibat usia (skoliosis degeneratif).
4. Bawaan lahir (skoliosis kongenital).
5. Gangguan saraf dan otot (skoliosis neuromuskular), misalnya penyakit distrofi otot atau cerebral palsy.
DIAGNOSA PENUNJANG
1. melakukan pemeriksaan foto Rontgen
2. CT scan untuk memastikan adanya skoliosis
3. MR
TERAPI SKOLIOSIS:
1. Pemberian obat pereda nyeri
2. Untuk meredakan peradangan dan nyeri, dokter akan memberikan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen.
3. Suntik kortikosteroid di rongga tulang belakang
4. Suntikan kortikosteroid diberikan jika penderita mengalami tekanan pada saraf tulang belakang, sehingga menimbulkan rasa nyeri, kaku, atau kesemutan. Suntikan ini hanya bekerja dalam jangka waktu yang pendek, yaitu sekitar beberapa minggu atau beberapa bulan.
5. Operasi skoliosis berupa
A. Operasi penggabungan tulang :Dalam operasi ini, dua atau beberapa ruas tulang belakang disatukan sehingga membentuk satu tulang.
B. Operasi laminektomi : Dalam operasi laminektomi, sebagian dari tulang belakang yang melengkung diangkat untuk menghilangkan tekanan pada saraf.
C. Operasi disektomi :Operasi ini mengangkat salah satu bantalan atau cakram pada tulang belakang guna mengurangi tekanan pada saraf.
Operasi yang sering dilakukan pada banyak kasus skoliosis adalah kombinasi dari teknik-teknik operasi di atas. Operasi tulang belakang sendiri juga berisiko menimbulkan komplikasi, berupa infeksi atau terbentuknya gumpalan darah.Tindakan skoliosis :
1.Penyangga Tulang Belakang
2.Operasi Fusi Tulang Belakang
3.Operasi Pertumbuhan Tulang Belakang dan Tulang Rusuk
KOMPLIKASI SKOLIOSIS
1. Gangguan jantung dan paru-paru
2. Kondisi ini dapat terjadi ketika tulang iga menekan jantung dan paru-paru.
3. Nyeri punggung kronis
4. Mengganggu penampilan
5. Kerusakan saraf tulang belakang
Kelainan bentuk tulang belakang pada skoliosis dapat menekan saraf tulang belakang, menimbulkan kerusakan. Kerusakan saraf tulang belakang ini dapat menimbulkan berbagai gangguan, seperti impotensi, inkontinensia urine, inkontinesia tinja, kesemutan, atau kelemahan pada tungkai.
Bila ketemu ada kasus Skoliosis segera hubungi ke dokter Ortopedi untuk perawatan dan perbaikan reposisi tulang yang bengkong untuk diluruskan , mencegah adalah lebih baik darinpada pengobatan.
RobertoNews1087 《19.10.21(21.40)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan