Slamat Harapkan Hasil Forum Ditindaklanjuti Ke Kecamatan

  • Whatsapp

Masohi. Berita Lima.Com.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) Arsad Slamat, SP. Mengharapkan agar semua hasil dari Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dapat dituangkan dalam catatan dan untuk dilanjutkan ke tingkat kecamatan.

“Forum ini sangat penting karena semua permasalahan kita sama-sama selesaikan kemudian ditindaklanjuti dilapangan. Untuk itu,  hasilnya dituangkan dan nantinya dilanjutkan ketingkat kecaman untuk menjawab kebutuhan petani akan pertanian.” Demikian disampaikan Arsad dalam sambutannya saat membuka Rapat Forum OPD Dinas Tenaman Pangan dan Holtikultura, kemarin yang berlangsung di Hotel One May Masohi.

Dikataknnya,  peran penyulu di lapangan terhadap peningkatan produksi pertanian sangat penting dan strategis. Sebab jika penyulu lemah maka tentunya berpengaru terhadap petani dalam menjawab peningkatan produksi hasil tanam.

“Penyulu dilapangan untuk setiap desa atau negeri dapat membentuk wadah yang namanya kontak tani. Ini dimaksudkan agar permasalahan pertanian dapat dimisawarakan dengan petani melalui wadah kontak tani,  dan penyulu dapat dapat memfasilitasi dengan pemerintah apa yang menjadi permintaan dan harapan petani, ” ujarnya.

Tidak hanya soal kontak tani kata Slamat, kedepan ini para penyulu melalui BPP untuk dapat menyiapkan ruang yang dilengkapi dengan peralatan elektronik komputer (ET). Selain itu juga,  penyulu harus dan memiliki monografi desa atau negeri terkait potensi pertanian.
“Menteri pertanian sudah mengarahkan agar semua penyulu ada, untuk melengkapi monografi desa. Sebab jika tidak,  apa yang kita mau bicarakan soal potensi unggulan pertanian setiap wilayah,” tandasnya.

Dirinya berharap agar penyulu dilapangan dapat memperhatikan potensi komoditi pangan lokal kita disetiap negeri dan desa karena itu juga menjadi pangan uanggulan kita. “Potensi tanaman holtikultura perlu diperhatikan penyulu disetiap negeri dan desa,  namun jangan kita baikan potensi pangan lokal dan jika ada potensi pangan lokal maka perlu diperhatikan dan dikembangan sebagai komoditi unggul pada setiap desa dan negeri, ” harapnya.

Terkait dengan sarana dan prasarana pertanian, Arsad menegaskan agar penyulu dapat mengevaluasi sara dan prasaran yang sudah diberikan pemerintah kepada kelompok tani. Jika ada ditemukan sarana dan prasarana yang diminta ternyata tidak sesuai kebutuhan maka dapat di evaluasi untuk dikembalikan.
“Sarana dan prasarana pertanian yang diminta tidak sesuai kebutuhan, dan tidak digunakan maka itu mubazir. Dan penyulu harus menarik untuk diserahkan kepada kelompok tani yang lain untuk dapat digunakan sesuai kebutuhan kelompok,” harapnya.

Ditambahkannya,  soal harga yang semakin tinggi di pasar,  ini akibat ada permainan kelompok tengkulak yang sengaja memainkan harga di tingkat petani. Akibatnya petani yang merugi karena harga yang diambil dari tangan petani murah, dijual ke pasar dengan harga tinggi. “Hasil ditangan petani diambil dengan murah karena ada permainan tengkulak,  dijual ke pasar dengan harga tinggi.

Mendapat keuntungan pihak tenggkulak,  petani mendapat lelahnya tidak sesuai keuntungan. Disini perlunya peran pengawasan penyulu dilapangan agar memotong matarantai para tengkulak terhadap petani di lapangan biar petani bisa sejahtera dengan harga panennya,” ucapnya.  (Uc01)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait