Diklat yang gagas oleh SMK Kristen Tagari,memberikan binaan bagi anak-anak sekolah yang telah drop aut atau putus sekolah.
Pada diklat yang berlangsung selama satu bulan diikuti sebanyak 62 peserta,yang rata-rata anak putus sekolah.Penutupan diklat berlangsung diruang Pola pertemuan sekolah SMK Kristen Tagari,Jumat (31/6).
Dalam kata sambutan Kepala Sekolah SMK Kristen Tagari Rantepao,Labertus Lalaran, S,Pd,M,Pd,berharap apa yang dilakukan oleh sekolah ini kiranya jejak mereka dapat diikuti sekolah SMK lainnya untuk meningkatkan sumber daya manusia generasi muda masyarakat Toraja.
“Dunia pendidikan patut kita pacu,sebab menyangkut peningkatan sumber daya manusia (SDM),utamanya mengenai alat berat untuk Toraja Utara masih langka.Jadi saya yakin kedepan program alat berat akan banyak diminati masyarakat Toraja Utara,”kata Lalaran.
Bagi daerah Toraja Utara yang menjadi andalan hanya sektor pendidikan,sebab alam Toraja, tidak memiliki tambang seperti daerah lain,begitupun sektor yang lain,misalnya sektor perkebunan,persawahan dan sektor perkebunan Toraja tidak memilikinya,satu-satunya hanya sektor pendidikan yang patut ditingkatkan,dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan bebas.
Sementara Asisten I Pemkab Toraja Utara,Drs.Rede Rony,M,Pd,juga mengungkapkan hal sama,dari keterangan dia,masyarakat tidak ada pilihan kain ,hanya sektor pendidikan yang mampu merubah hidup generasi muda Toraja.
“Kita patut bersyukur SMK Kristen Tagari peduli akan nasib anak-anak yang putus sekolah dengan memberikan diklat gratis tanpa memungut biaya,langkah SMK Kristen Tagari patut kita apresiasi dan sepenuhnya kita dukung,”kata Rede Rony mantan Kepala Dinas Pendidikan itu.
Nampak hadir pada pembukaan diklat itu,Dan-Dim 1414 Tana Toraja,Letkol.Cpn.JM Sirait,Ketua BPS,Ketua yayasan SMK Kristen Tagari dan undangan orang tua siswa diklat tersebut.(Gede Siwa)