Solusi Ekonomi di Tengah Pandemi Covid -19 “Ini Jurus FJ – Fikri”

  • Whatsapp
Debat Publik Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Jawa Timur

SUMENEP, beritalima.com| Debat Publik Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Jawa Timur pada Senin malam (23/11/2020) berjalan seru. Paslon 01 Achmad Fauzi – Dewi Khalifah (berhalangan hadir) dengan Paslon 02 Fattah Jasin-KH. Ali Fikri saling menanggapi.

Misalnya pada segmen ke III, moderator membacakan pertanyaan yang ditujukan kepada Paslon 01 dengan waktu 01.30 detik. Pada segmen ini Paslon 02 langsung menanggapi jawaban 01 dengan menunjukkan bukti-bukti yang dinilainya tugas Satgas Covid-19 tidak nampak.

“Di Kabupaten Sumenep saat ini masih ada potensi penularan Covid-19 dengan resiko sedang atau zona oranye. Usaha untuk menurunkan potensi Covid-19 bukan hal yang mudah. Termasuk untuk mempertahankan zona hijau untuk tidak menjadi zona kuning dan zona oranye lagi. Hal ini butuh kerjasama dan senergi antar pemangku kepentingan. Yang lebih penting lagi memberikan penyadaran kepada masyarakat yang berbasis sosio-kultural. Kebijakan apa yang akan anda ambil di era new normal saat ini?,” Tanya moderator kepada Paslon 01.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Achmad Fauzi yang merupakan incumbent langsung menjawab dengan menunjukkan kebijakan yang telah dilakukan dari berbagai hal untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

“Di antaranya melakukan pencegahan dengan sosialisasi 3M. Kemudian sosialisasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Untuk bersama-sama memberikan pemahaman kepada masyarakat,” katanya.

Namun, pernyataan Fauzi langsung ditanggapi dengan pedas oleh Fattah Jasin. Sebab, menurut Fattah Jasin yang telah lama tinggal di Sumenep dan memperhatikan kinerja pemerintah. Menurutnya, kinerja Satgas Covid-19 tidak nampak.

“Kinerja Satgas Covid-19 tidak nampak. Sebagai leading sektor itu siapa? Mestinya kalau dibentuk Satgas, dia yang menjadi koordinator. Bukan otomatis Kepala BPBD, bukan otomatis Kepala Dinas Kesehatan. Tetapi di bawah bupati mestinya nampak sebagai leading sektor,” katanya dengan tegas.

Kemudian, lanjut pria berkumis tersebut, mestinya penanganan pandemi terstruktur dari kabupaten, kecamatan sampai desa.

“Tetapi ini tidak ada sama sekali kami temui. Bahkan filter di perbatasan mau masuk Sumenep, itu sama sekali tidak nampak kerjasama yang baik dalam penanganan Covid ini,” tudingnya.

Setelah itu, sesuai aturan debat, moderator kembali memberikan kesempatan menjawab kepada Paslon 01 dengan waktu 1 menit.

Saat diberi kesempatan memberikan respon, Fauzi membeberkan pejabat yang terlibat dalam Satgas Covid-19. Mereka terdiri dari bupati, Kapolres dan Dandim. Dia mengklaim apa yang dilakukannya sangat terlihat. Salah satunya mampu mencegah lonjakan Covid-19.

“Meskipun terkadang pluktuatif. Kadang naik kadang turun. Termasuk ada SK-SK bupati yang diturunkan ke kecamatan untuk disampaikan ke pemerintah desa. Itu sudah disampaikan sejak awal ada pandemi,” ujarnya.

(***)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait