JAKARTA, Beritalima.com– Mengisi masa reses kali ini, Dr Hj Anis Byarwati, anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan, perbankan serta pembangunan melakukan sosialisasi program Bank Indonesia (BI) dengan tema ‘Penguatan Gerakan Non Tunai Sebagai Alat Transaksi Modern’ di Aula Kantor Kecamatan Cipayung, Selasa (10/3).
Wakil rakyat dari Dapil I Jakarta (Jakarta Timur-red) mengatakan, secara global dunia sedang menuju kepada transaksi non tunai. Anis tidak ingin masyarakat khususnya di Dapil I Jakarta tertinggal informasi sehingga sosialisasi dan edukasi Gerakan Non Tunai menjadi sangat penting.
Pada kesempatan itu, Anis mengenalkan program Quick Response Code Indonesian Standard(QRIS)) kepada sekitar 200 peserta terdiri dari tokoh masyarakat, penggerak, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta masyarakat umum.
QRIS adalah standar nasional QR Code pembayaran yang ditetapkan BI bersama industri pembayaran untuk memfasilitasi transaksi pembayaran retail di Indonesia. “Selain lebih mudah, pembayaran menggunakan QRIS ini lebih aman dan terhindar dari peredaran uang palsu,” tegas Anis.
Pada sosialisasi ini, politisi perempuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dalam mengenai program QRIS ini didampingi Ria Swandito selaku Asisten Direktur Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta.
Dijelaskan, penggunaan QRIS untuk menjawab tuntutan zaman dalam bertransaksi jual beli. Perkembangan alat pembayaran non tunai saat ini telah berevolusi secara pesat seiring berkembangnya ekonomi dan keuangan digital 4.0. BI sedang gencar melakukan sosialisasi kepada berbagai lapisan masyarakat agar menggunakan QRIS. Sejumlah agenda telah terjadwal untuk melakukan sosialisasi.
Dia mendorong para pelaku UMKM agar menggunaan QRIS bertransaksi jual beli. Sebagai warga ibu kota, masyarakat DKI Jakarta dengan ribuan UMKM yang tersebar di wilayah Jakarta perlu segera melakukan transaksi dengan menggunakan QRIS sehingga tidak perlu menggunakan uang tunai.
“Agustus 2019, BI meluncurkan QRIS standar QR yang mengintegrasikan seluruh platform aplikasi pembayaran digital dan diterbitkan seluruh penyedia jasa sistem pembayaran. Intinya merchant atau pedagang cukup mempunyai satu QR yang dapat menerima pembayaran dari seluruh aplikasi sistem pembayaran digital,” ujar Dito.
Manfaat QRIS antara lain; transaksi aman, cepat, convenience dan efisien, transaksi tercatat secara historis, membantu kontrol terhadap pengeluaran, risiko uang tunai hilang/dicuri menurun, mengurangi risiko pembayaran dengan uang palsu, konsumen tidak perlu menyimpan uang untuk transaksi, merchant tidak perlu menyediakan uang kembalian dan merchant mengikuti trend pembayaran secara non-tunai-digital sehingga meningkatkan market dan traffic.
Tanggapan antusias diperlihatkan peserta dalam sesi tanya jawab. Mulai dari pertanyaan apakah aplikasi transaksi lain masih bisa di gunakan jika sudah menggunakan QRIS, permintaan tutorial lengkap cara pendafataran dan penggunaan QRIS, hingga tanggapan akan pentingnya sosialisasi penggunaan QRIS kepada masyarakat secara lebih luas.
Mengakhiri acara ini, Anis berpesan agar masyarakat lebih banyak belajar mengenai penggunaan transaksi non tunai dan secara khusus mengajak masyarakat dan pelaku UMKM menggunakan aplikasi QRIS yang telah diluncurkan BI. (akhir)