PASURUAN, beritalima.com – Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan memasuki babak baru, ditandai dengan peresmian ground breaking pembangunan SPAM ini oleh Wapres RI, Jusuf Kalla, yang didampingi Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Darmin Nasution di Desa Umbulan, Kec. Winongam, Kab. Pasuruan, Kamis(20/7).
Dengan dimulainya pengerjaan fisik atas proyek tersebut, dalam sambutannya, Gubernur Jatim berharap SPAM Umbulan bisa memberi manfaat besar dalam penyediaan air minum yang berkualitas bagi masyarakat di Jawa Timur.
”Umbulan menjadi salah satu sumber mata air nomor satu di dunia, sehingga bisa memberikan banyak manfaat bagi masyarakat,”ujar Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim ini.
Dijelaskan, penyelesaian SPAM Umbulan ini sangat penting karena berkaitan dengan pelayanan publik penyediaan air bersih, khususnya air minum yang berkualitas. Menurutnya, ada lebih dari 1,3 juta jiwa penduduk Jatim, terutama yang tinggal di daerah Pasuruan, Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya yang akan terbantu dengan adanya proyek tersebut.
Di depan Wapres, Pakde Karwo mengatakan sangat bersyukur atas terealisasinya proyek SPAM Umbulan. Ini mengingat sangat lamanya pembahasan proyek tersebut sejak awal digagas pada tahun 1972. Karena itu, dirinya sangat berharap pembangunan proyek SPAM Umbulan dengan kapasitas 4000 liter air per detik bisa dipercepat sehingga pada tahun 2019 bisa selesai.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menjelaskan proyek SPAM Umbulan menelan investasi total sebesar Rp. 4, 51 triliun. Walaupun nilainya mungkin tidak terlalu besar dibanding infrastruktur lain seperti jalan tol, tetapi proyek ini memiliki arti penting bagi masyarakat.
“Bahan baku air yang berasal dari mata air Umbulan disalurkan melalui pipa transmisi air bersih sepanjang 93 km. Nantinya, air bersih tersebut akan dikelola oleh PDAB Pemprov Jatim,” tambahnya.
Dengan sejarah yang cukup panjang, lanjut Menko Darmin Nasution, menjadikan SPAM Umbulan menjadi proyek strategis nasional dan proyek prioritas. Terbatasnya APBN tidak menghalangi pemerintah untuk mengupayakan percepatan pembangunan infrastruktur. “Bekerjasama dengan pihak swasta menjadi alternatif pembiayaan,” ungkapnya.
Wapres RI : SPAM Umbulan Persempit Ketidakadilan di Masyarakat
Sementara itu, Wapres RI, Jusuf Kalla menegaskan, dengan dimulainya pembangunan proyek SPAM Umbulan mempersempit rasa ketidakadilan di masyarakat, yakni terkait ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. “Banyak masyarakat mampu dari segi ekonomi memperoleh air bersih dengan harga murah karena dilalui akses pipa PDAM, akan tetapi masyarakat ekonomi lemah membeli air dengan harga mahal,”ujarnya. Misalnya, karena ada jaringan distribusi masyarakat yang mampu membeli air bersih senilai Rp. 2000 s.d. Rp. 6.000/M3, sedangkan masyarakat kurang mampu membeli seharga Rp.45.000/M3 dengan asumsi membeli air dalam kemasan.
Wapres RI mengharapkan, berjalannya proyek SPAM Umbulan mampu menghadirkan air bersih bagi masyarakat dengan harga terjangkau. Secara tidak langsung akan membantu perekonomian masyarakat. “Proyek SPAM Umbulan merupakan proyek yang melibatkan banyak pihak, sehingga perlu apresiasi kepada semua yang telah membantu dalam mewujudkan sumber air bersih bagi masyarakat,” jelasnya.
JK sapaan akrab Wapres RI menjelaskan betapa penting air bersih bagi masyarakat. Kualitas hidup masyarakat bisa ditentukan dari air yang digunakan. Apabila air yang digunakan dalam keseharian tidak berkualitas, tentunya gizi yang diperoleh juga tidak terpenuhi.”Air merupakan kebutuhan pokok paling tinggi disamping pangan. Oleh sebab itu, tersedianya air bersih bagi masyarakat merupakan hal wajib,” tambahnya. (rr)