SURABAYA, Beritalima.com-
Ketua Dekopin RI DR Sri Untari MAP menyampaikan bahwa pola hidup manusia itu bermacam-macam. Namun kecenderungan yang terjadi di masyarakat, sebagian besar menganut life style.
Mengikuti gaya hidup sebenarnya tidaklah salah, namun harus disesuaikan dengan kondisi penghasilan mereka.
“Jangan memaksakan diri, jika memang kemampuan ekonomi sebatas cukup untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, ya jangan sampai harus hutang sana sini untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Sehingga pada akhirnya, akan menyusahkan diri sendiri,” terang ketua fraksi PDI-P DPRD provinsi Jatim ini.
Sekretaris DPD PDI-P Jatim ini menjelaskan, meskipun secara umum berdasarkan data BPS, pemprov Jatim melaporkan angka harapan hidup masyarakat Jatim semakin meningkat.
“Kita bersyukur angka harapan hidup kita semakin hari semakin meningkat. Itu sebenarnya menunjukkan bahwa kualitas gizi, kualitas nutrisi dan kualitas lingkungan hidup kita walaupun nampak menurun tetapi mungkin banyak orang yang sudah memulai bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat dengan bukan berarti mahal tetapi mencoba untuk kembali ke alam. Misalkan makan organik, sayur-sayuran yang tidak terlalu banyak mengandung pestisida dan kemudian mereka mengolah sendiri makanannya, tidak membeli makanan dalam kaleng,” tukasnya.
Menganut gaya hidup sehat, sebenarnya sangat mudah dan murah meriah. Dengan mengkonsumsi makanan yang dijual setiap hari di pasar tradisional, disamping barang yang dijual masih segar, harganya juga sangat terjangkau.
“Tidak perlu belanja ke swalayan yang pasti harganya mahal. Di pasar tradisional itu barang-barang kebutuhan hidup sehari-hari sangat segar, kualitasnya juga sangat bagus. Pola makan sehat dengan mengkonsumsi makanan sayur mayur, tahu, tempe, ikan-ikan segar, sudah cukup memenuhi gizi dan kebutuhan tubuh kita,” sambungnya.
Wanita cantik berhijab yang selalu tampil penuh energik ini menegaskan, menjaga lingkungan merupakan tugas bersama antara pemerintah dengan masyarakat.
Menciptakan lingkungan yang benar-benar sehat, dibutuhkan kesadaran bersama. Dari pihak pemerintah bertugas untuk melakukan sosialisasi dengan membuat produk program kebijakan menekan adanya polusi, termasuk hadirnya kendaraan bermotor yang menyumbang polusi udara paling banyak.
Namun jika terkait dengan gizi dan stunting, Pemerintah juga berkewajiban untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup sehat keluarga yang hidupnya dibawah garis kemiskinan, bahkan disebut sebagai keluarga miskin yang ekstrim. Disamping memberikan bantuan kebutuhan hidup, selayaknya juga memberikan fasilitas kebutuhan pendidikan bagi keluarga seperti katagori ini.
“Sementara tugas masyarakat adalah menciptakan ketenteraman dan ketertiban serta kenyamanan di lingkungannya. Keluarga yang hidup sederhana, berkecukupan akan menciptakan keluarga yang harmonis, keluarga yang diidamkan oleh semua orang,” pungkasnya.(Yul)