Standarisasi Tinggi Bawas pada Dua Direktur KBS

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Rekruitmen pimpinan Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS) tak begitu saja mudah dilakukan oleh Badan Pengawas (Bawas) PDTS KBS. Pasalnya, standarisasi tinggi yang ditetapkan untuk dua direktur baru, membuat peminat posisi pemimpin ini tak sesuai harapan Bawas.

Ditegaskan Ketua Bawas Heri Purwanto, kesulitan Bawas dalam mendapatkan dua direktur baru yaitu Direktur Operasional dan Umum (dirop) dan Direktur Keuangan&SDM (Dirkeu) bukan tak ada pelamar. Namun kriteria yang diterapkan Bawas membuat calon pelamar yang masuk jumlahnya tak seperti yang diinginkan.

Hal ini dimaklumi oleh Bawas mengingat PDTS KBS membutuhkan direktur yang memiliki kriteria khusus. Seperti ketahui, di antara tiga fungsi KBS sebagai sarana konservasi, edukasi dan rekreasi, fungsi konservasilah yang paling utama. Sehingga dua direktur baru yang dicari Bawas lebih diutamakan yang memiliki latar belakang atau pengetahuan atau pengalaman bekerja di bidang konservasi.

Syarat itu utamanya untuk posisi dirop. Secara umum kriteria dua direktur itu berpendidikan minimal sarjana S1. Namun untuk dirop yang diutamakan adalah bisa dari sarjana Kedokteran Hewan, Kesehatan Masyarakat, Kehutanan atau yang menguasai bidang konservasi. Dijelaskan Bawas, kebutuhann KBS akan pimpinan atau jajaran direksi memang haruslah dipegang oleh mereka dengan kualifikasi yang diharapkan.

Maka dalam melakukan rekruitmen dua direksi, Bawas menentukan standar tinggi pada jajaran pimpinan di tubuh PDTS KBS. Saat ini Direktur Operasional (Dirop) dipegang oleh Aschta Bosetani Tajudin dan Direktur Keuangan dan SDM (Dirkeu) dipegang oleh Fuad Hasan. Seperti keduanya, dua posisi ini harus dipegang oleh orang yang mumpuni dan expert di bidangnya masing-masing. Mereka ini juga yang sepenuhnya harus bisa men-support Pemkot Surabaya untuk membangun atmosfir kinerja secara sinergi dan harmoni.

Dirop Aschta Boestani Tajudin sendiri sudah mengundurkan diri terhitung sejak Januari 17 –meskipun belum turun surat resmi-, sementara Dirkeu Fuad Hassan habis masa jabatannya per Maret 2017 mendatang. Karena itu, untuk melengkapi kepemimpinan Dirut Chairul Anwar, Bawas harus bekerja cepat melakukan proses rekruitmen Dirop dan Dirkeu yang sedianya pendaftaran ditutup pada 15 Februari 2017 ini.
Namun Bawas menilai proses rekruitmen yang didampingi Lembaga Konsultan Psikologi dan HRD independen perlu proses yang lebih cermat lagi untuk mendapatkan dua direkrur baru tersebut. Maka Bawas memutuskan untuk merasa perlu mengambil waktu lebih panjang demi mendapatkan calon-calon direktur yang sesuai kriteria atau standar Bawas. Waktu yang lebih itu juga merupakan kesempatan bagi Bawas untuk bisa melakukan fit&proper test yang lebih tepat. Diharapkan dengan kandidat yang qualified, maka harapan Bawas agar KBS terlahir ‘baru’ sebagai ikon Jawa Timur dari Surabaya yang layak dibanggakan, bisa diwujudkan.

Dari proses rekruitmen itu nantinya, dari masing-masing posisi direktur Bawas akan menjaring dua nama kandidat untuk diajukan kepada Walilota Surabaya dan ditetapkan sebagai pejabat definitif. Ditegaskan Bawas, standar tinggi untuk dua direktur baru tersebut terkait dengan harapan masyarakat yang ingin bisa melihat KBS makin tumbuh sehat sebagai BUMD.

Ini senada dengan Harapan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini bahwa KBS dimasa depan harus menjadi Kebun Binatang Modern yang aman dan nyaman, sejuk dan indah serta menjadi sarana hiburan rakyat yang murah meriah sehingga Kebun Binatang Surabaya memiliki image baru yang lebih baik.

Pemerintah Kota Surabaya sebagai pemegang izin lembaga konservasi KBS mengambil langkah strategis yang dianggap penting untuk mewujudkan KBS berkonsep modern zoo. Dan untuk mendukung harapan Walikota Tri Rismaharini pada KBS itu, Bawas menilai dua direktur yang baru nanti sangatlah menentukan kinerja KBS sebagai perusahaan daerah.

Sebagai perusahaan daerah, -menurut Bawas yang terdiri dari Heri Purwanto (ketua), Sila Tumiyanto (sekretaris) dan Budi Prasetyo (anggota), apa yang diharapkan oleh masyarakat pada KBS bisa terjawab dengan sendirinya. Jadi jika dulu masyarakat merasa KBS kurang baik dalam bekerja, maka inilah kesempatan bagi masyakat untuk menawarkan kualifikasinya yang terbaik untuk membawa perubahan KBS ke arah modern zoo. (*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *