KUPANG, beritalima.com – Kepala Bidang Operasional dan Pelayanan Publik Perumb Bulog Divisi Regional Nusa Tenggara Timur (NTT), Supriyono mengatakan, saat ini stok beras di gudang Divre/Subdivre kabupaten/kota se-NTT cukup untuk delapan bulan.
Supriyono mengatakan hal itu ketika ditemui wartawan Berita Lima di ruang kerjanya, Senin (13/1/2020).
Menurut Supriyono, stok beras di gudang Divre/Subdivre per 2 Januari 2020, sebanyak 30.177 ton, yakni terdiri dari stok beras CBP (cadangan beras pemerintah) 28.309 ton, dan stok beras komersial 1.874 ton.
“ Stok beras 30 ribu ton lebih ini cukup untuk kebutuhan delapan bulan ke depan,” kata Supriyono.
Dikatakannya, pada tahun 2020, masing – masing pemerintah kabupaten/kota mengalokasikan anggaran untuk beras penanggulangan bencana alam sebanyak 100 ton. Sementara pemerintah provinsi NTT mengalokasikan 200 ton.
Hingga saat ini, kata Supriyono, belum ada yang mengajukan permintaan beras untuk penanggulangan bencana, baik pemerintah kabupaten/kota maupun pemprov NTT.
“ Kami siap menyalurkan bila sewaktu – waktu ada permintaan beras dari pemerintah kabupaten/kota dan pemprov,” tambah dia.
Beras Bulog tahun ini didatangkan dari Provinsi Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. “ Kita sudah konfirmasi, berasnya bagus yang dikirim ke NTT. Untuk penyalurannya, juga dicek dan ricek dulu sebelum dikeluarkan dari gudang, sehingga tidak ada yang komplain,” kata dia menambahkan.
Ia menambahkan, stok gula pasir per 2 Januari 2020 sebanyak 35 ton, terigu 18 ton, dan minyak goreng 131.001 liter. (L. Ng. Mbuhang)