BANDUNG, beritaLima.com , – 94 orang mahasiswa Perguruan Tinggi yang mengikuti kegiatan Student Camp ACUCA (Association of Christian Universities and Colleges in Asia) 2016, Rabu (24/08/2016) mengadakan kegiatan penelitian di Situs Nagara Padang (gunung Padang), berlokasi di Desa Rawabogo Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. Dr. Stephanus Djunatan, Dosen Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan Bandung, kepada beritaLima.com menjelaskan acara yang dikuti perwakilan mahasiswa 7 negara tersebut digelar untuk membantu mahasiswa mengolah, merenungkan dan menemukan makna hidupnya terutama dari segi agama. Selain itu tambah dia, peserta juga diberikan pelajaran sedikit tentang apa itu agama Kristen dan penghayatannya. Menurut Djunatan, kegiatan yang setiap semeter rutin dilaksanakan Universitas Katolik Parahyangan Bandung (Gladi Sosial Budaya) dan baru 2 kali digelar ACUCA itu dimaksudkan untuk memelihara budaya sunda dan sekaligus memperkenalkannya. “Supaya orang tahu bahwa tradisi sunda yang santun dan menjunjung tinggi silih asah, silih asih, dan silih asuh“, pungkasnya. Di tempat terpisah, Cecep N.A. Prawira, Kepala Desa Rawabogo selaku tuan rumah membenarkan adanya kegiatan penelitian terhadap megalitikum gunung Padang oleh mahasiswa dari 7 negara, Vietnam, India, Jepang, Korea Selatan, Laos, Philipina, dan Thailand. Menurut Cecep, selain situs Nagara Padang, Desa Rawabogo yang terdiri dari 3 dusun 14 Rw juga memiliki beberapa kesenian tradisional atau buhun, seperti angklung buncis, celengkungan, rangkong, ketuk tilu, dan wayang golek ditambah kesenian lain yang berkembang sepeti jaipongan, bajidoran, dan Singa Depok. Untuk penampilan, Desa Rawabogo menjalin kerja sama dengan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. “Makanan khas Desa Rawabogo seperti dodol kori dan colenak terus dikembangkan dan kami melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha untuk menopang pariwisata”, ujar Kepala Desa yang saat ini oleh sebagian besar warga diminta mencalonkan untuk ke 3 kalinya itu. Mengingat Desa Rawabogo saat ini semakin kebanjiran pengunjung baik wisatawan lokal maupun asing, Cecep berharap Pemerintah Kabupaten Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta instansi terkait bisa mengalokasikan anggaran untuk perbaikan infrastruktur. “Upacara penyambutan dan pentas kesenian Desa Rawabogo yang berlanjut pertunjukan wayang golek nanti malam dengan ki dalang Qodrat, salah seorang mahasiswa ISBI Bandung diiringi nayaga profesional yang sebelumnya bergabung dengan Giriharja 3, bukan hanya sebagai penyambutan kepada mahasiswa saja tapi resepsi peringatan HUT RI ke 71 Tahun 2016”, pungkas sang Kepala Desa. (Pathuroni Alprian).