PAMEKASAN, Beritalima.com|Setelah tertangkapnya Dua suporter Madura United di pintu masuk VIP lantaran kedapatan membawa senjata Jenis softgun.
Keduanya langsung diamankan saat hendak mau menonton pertandingan Persebaya melawan Madura United di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu (14/8/2022) sekitar Pukul 15.10 WIB.
Kedua oknum tersebut berinisial atas nama DK(30) dan TQ (22) yang saat ini diamankan ke Mako Polrestabes Surabaya.
Diketahui Senjata yang diamankan berjenis softgun lengkap dengan magasinnya yang disimpan di sebuah tas warna hitam miliknya.
Kini sang istri dari salah satu Suporter itu mendatangi kantor Pojur, bermaksud untuk meminta dan memohon maaf atas perbuatan suaminya tersebut.
EV(30) warga Talang Saring ini didampingi pihak keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada Manajemen Madura United khususnya kepada seluruh warga Madura dan Suporter Madura United.
“Kami dari keluarga besar memohon maaf kepada seluruhnya atas perbuatan suami saya. Suami saya adalah pencinta madura united,”ucapnya kepada media sambil bercucuran air mata di ruang kantor Pojur. Selasa(16/08/2022), siang.
Dikatakan oleh EV, bahwa suaminya itu tidak bermaksud untuk mencari kerusuhan atau kegaduhan di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya. Sebab suaminya itu katanya tidak sengaja membawa tas yang ternyata di dalamnya ada isi senjata softgun.
“Suami saya ngefans banget sama madura united, dan ini murni keteledoran suami saya. Tapi saya yakin bahwa suami saya tidak bermaksud untuk mencari kegaduhan ataupun keguruan,”terangnya.
Dirut PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), Zia Ul Haq meyakini bahwa, suporter yang telah tertangkap tersebut niatnya untuk menonton dan mendukung tim kesayangannya yaitu Madura United.
Kata Zia sapaan akrabnya mungkin mereka cemas atau khawatir kalau softgun ditinggal di mobilnya takut hilang atau berisiko.
Namun, meskipun demikian, kata Zia, hal itu yang dilakukan DK ini harus dijadikan pelajaran oleh semua lapisan masyarakat untuk tidak membawa senjata apa pun ke dalam stadion.
“Stadion itu punya regulasi atau aturan, contohnya dilarang membawa air softgun, benda tajam, bahkan spanduk pun diatur untuk tidak berbau rasis,” jelasnya.
Dirinya mewakili klub Madura United FC memohon maaf kepada LOC Persebaya atas insiden tersebut.
“Sekali lagi kami memohon maaf atas adanya kejadian ini. Karena harapan kami sama, semua laga berjalan lancar dan baik, dan ke depan semoga tidak terulang kembali,”tutupnya