Subianto : Bangga Dan Bahagia Bisa Berbagi Dengan Sesama

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com |
Anggota DPRD provinsi Jatim dari fraksi Demokrat Subianto menceritakan kegemarannya yang ingin selalu berbagi. Politisi dari Dapil Kediri ini menguraikan bahwa berbagi sudah menjadi bagian dari hidupnya. Bahkan Subianto mengaku jauh sebelum dirinya terjun di dunia politik, ia sudah memiliki komunitas yang berkomitmen untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Jumat (9/10/2020)

“Saya masuk kelompok komunitas Jamaah Kawulo Pinggiran. Komunitas yang ada di Kabupaten Kediri itu sudah berlangsung sekitar tahun 2017. Memang ada temen-temen yang selama ini kurang ada perhatian dari pemerintah yang agak sedikit dipinggirkan, karena memang orang-orang desa,” terang Subianto.

“Orang-orang yang ada di pinggiran di daerah kami ada yang tinggal di perbukitan, di mana kan cuacanya dingin itu mendorong anak-anak muda itu sukanya minum minuman keras. Kemudian ada seorang yang bagus atau tokoh masyarakat, Kyai lah yang merangkul, membina, dan diarahkan untuk menjadi pemuda yang baik dan melakukan hal yang lebih positif, bermanfaat bagi masyarakat,” sambung Subianto.

“Alhamdulillah, setelah kita banyak diskusi, banyak ngobrol, kemudian kita membikin agenda yaitu bedah rumah itu menjadi agenda yang luar biasa. Selama ini Jamaah Kawulo Pinggiran sudah membedah rumah tidak kurang dari 66 rumah bagi masyarakat yang tidak mampu,” lanjutnya.

“Bedah rumah yang kita komandani bersama Gus gendeng, Alhamdulillah mendapatkan respon dari masyarakat yang cukup luar biasa. Itu terbukti, kemarin dua minggu yang lalu di daerah kami ada orang kebakaran. Begitu kami kumpulkan temen-temen pengurus, besoknya rumah tersebut udah berdiri,” paparnya.

“Di situ yang menyentuh kami, yang membikin kami itu menemukan jati diri. Ketika ada rumah di bedah itu, dengan sukarela ibu-ibu, mbak-mbak itu datang dengan bawa nasi, bawa kerupuk, membawa cairan disinfektan, membawa buah. Jadi orang yang rumahnya di bedah itu tidak sepeser pun mengeluarkan uang, bahkan banyak yang meneteskan air mata,” ujarnya dengan suara penuh haru.

“Jadi saya sendiri kalau ketemu Mbak-mbak itu sangat terharu, orang-orang yang tidak mampu, dia sendiri cari makan begitu ya susah, tetapi kepedulian yang luar biasa inilah yang mendorong kami pasti ada di dalamnya,” pungkasnya. (yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait