Sumenep Mengukir Sambut Visit Sumenep 2018

  • Whatsapp
Bupati Sumenep, DR. KH. A. Busyro Karim, MSI. didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep dan camat Pragaan saat melihat secara langsung proses mengukir pada giat Sumenep Mengukir songsong Visit Sumenep 2018

SUMENEP, beritaLima – menyongsong tahun Kunjungan Wisata Sumenep 2018, Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar Sumenep Mengukir yang dipusatkan dilapangan desa Karduluk kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur (31/ 01/ 2018).

Kegiatan Sumenep Mengukir dibuka secara resmi oleh Bupati Sumenep, DR. KH. A. Busyro Karim, MSi.

Kegiatan Sumenep Mengukir yang melibatkan sekitar 652 pengrajin seni ukir itu dilaksanakan sejak pagi hingga siang hari, dan di lokasi kegiatan menggarap bermacam-macam ukiran yang disuguhkan kepada masyarakat agar dapat melihat secara langsung proses seni ukir bumi Sumekar ini.

“Rangkaian kegiatan Sumenep Mengukir Tahun Kunjungan Wisata Sumenep 2018 ini sebagai awal untuk menetapkan Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan sebagai Kampung Ukir di Sumenep. Bahkan pihak Desa Karduluk telah sepakat untuk menindak lanjuti penetapan Kampung Ukir dengan menyiapkan lahan sebagai pusat Galeri Ukir pengrajin masyarakat di Desa setempat”, demikian disampaikan kepala dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep, Sofiyanto, SE, M.Si.

Menurutnya, Sumenep Mengukir sebagai rangkain kegiatan tahun Kunjungan Wisata Sumenep 2018, sengaja digelar atas keinginan masyarakat Desa Karduluk untuk semakin mengenalkan Desa setempat sebagai pusat Seni Ukir terbesar di Kabupaten Sumenep.

“Kegiatan Sumenep Mengukir pada pagi harinya melibatkan 300 pengrajin seni ukir, dan siang harinya 352 pengrajin. Mereka bersama-sama di lakosi kegiatan mengukir secara bersama-sama mengerjakan bermacam-macam jenis ukiran,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Seni Ukir Karduluk Parjhuga Mohammad As’adi, 23, mengungkapkan, dirinya sangat bangga dengan event tersebut. Menurut dia, kegiatan itu sangat bermanfaat. Selain untuk kelancaran usaha, bisa lebih dekat dengan para pengukir lain.

”Di sini semua orang gotong royong. Yang tadinya tidak terlalu akrab jadi sangat akrab, yang tadinya akrab, jadi saudara. Persiapannya saja sudah bermanfaat, apalagi event-nya,” kata Mohammad As’adi.

Dalam kesempatan ini, dia mengajak seluruh masyarakat, baik di Sumenep atau di luar, ikut berpartisipasi.

(An)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *