SURABAYA, beritalima.com – Pembicaraan kerjasama dalam hal pembangunan terus dimatangkan oleh Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya dengan Kota Liverpool, Inggris. Kali ini, pokok bahasan kerjasama kedua kota tersebut berfokus pada empat bidang diantaranya, pendidikan guru, maritim dan pelabuhan, public transmart, dan pengolahan limbah rumah sakit.
Bentuk bahasan kerjasama tersebut mengemuka ketika Pemkot Surabaya menerima kunjungan Dubes Inggris yang dipimpin oleh Mozzam Malik serta tiga pengusaha dari Liverpool di Ruang Sidang Sekda Surabaya, Selasa (7/3/2017). Mereka diterima Wakil Walikota Surabaya, Wisnu Sakti Buana.
Wakil Wali Kota, Wisnu Sakti Buana mengatakan, berkaitan dengan peluang kerja sama antara Pemkot Surabaya dengan Liverpool, ada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang hadir dalam pertemuan tersebut. Harapannya, ada interaksi langsung antara delegasi pengusaha dengan beberapa SKPD terkait perihal apa saja yang bisa dikerjasamakan. “Kami juga sampaikan sedikit paparan dan juga peluang kerja sama terkait potensi di Surabaya di tahun-tahun mendatang,” kata Wisnu.
Sekda lantas menyampaikan paparan singkat perihal lima kerjasama yang akan dibangun, diantaranya bidang pendidikan guru yang akan terus di upgrade untuk mengasah dan menambah kemampuan dalam hal mengajar dan berbahasa inggris. Kedua, mengenai masalah public transmart yang akan dikerjasamakan terkait pembangunan bus, MRT, monoreal dan Trem yang akan terus dikembangkan di Surabaya. Ketiga, kerjasama kemaritiman dan pelabuhan, terkait hal ini, Pemkot menggandeng Pelindo III untuk ikut agar mampu mengembangkan pelabuhan di surabaya menjadi lebih baik ke depan. “karena saat ini Liverpool sedang mengembangkan pelabuhan yang nantinya akan menjadi sentral pelabuhan di Inggris Utara dan Skotlandia. Di situ Pelindo bisa belajar,” terang Wisnu.
Selanjutnya, pembahasan terkait pengolahan limbah khususnya limbah rumah sakit yang dinilai Wisnu cukup menarik. Alasannya, akhir-akhir ini pengelolaan limbah di rumah sakit dan puskesmas tidak dikelola oleh pemkot, melainkan diolah pihak ketiga (pihak swasta).
“Sesuai sesuai dengan keinginan bu wali, sebaiknya rumah sakit dan puskesmas dapat dikelola pemkot ketimbang pihak ketiga (pihak swasta), karena jika dikelola sendiri, sistem pengolahan limbah tidak lagi membahayakan warga sekitar namun bisa diubah menjadi limbah yang ramah lingkungan bagi warga. Sebagai contoh mengubah limbah rumah sakit dan puskesmas menjadi listrik,” ungkap Wisnu.
Wisnu berharap kerjasama ini dapat berjalan dengan lancar sehingga ke depan pembangunan surabaya menjadi lebih bagus dan lebih baik lagi ditambah lagi dengan adanya dukungan smartcity yang dapat mengelola kota surabaya semakin lebih cerdas.
Sementara itu Dubes Inggris, Mozzam Malik mengatakan, ini merupakan kunjungan resmi keduanya ke Surabaya. Selama ini, dia telah banyak mendengar perihal kemajuan Surabaya. “Meski komunikasi kerjasama antara Surabaya dan Liverpool sudah terbangun sejak tahun 2014 namun Saya senang bisa berkunjung ke sini untuk mengetahui langsung bagaimana perencanaan kota dan pembangunan infrastrukturnya,” ujarnya.