PAPUA, beritalima.com- Gubernur Papua, Lukas Enembe, menolak 10 cabang olahraga (Cabor) tambahan pada PON XX di Jawa Timur, Bahkan, ia mengirim surat ke Presiden Jokowi untuk menolak itu.
“Kami Provinsi Papua tidak setuju atau menolak 10 cabor dipertandingkan di Provinsi Jawa Timur,” demikian isi surat poin pertama Gubernur Papua.
Poin berikutnya, terpilihnya Papua sebagai tuan rumah itu merupakan kerja kerasnya sendiri. Apalagi sampai saat ini belum ada revisi Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2007 yang memperbolehkan PON diselenggarakan di dua provinsi.
Mereka menganggap, dijadikannya Papua sebagai tuan rumah PON merupakan bukti kepercayaan dari negara kepada masyarakat Papua dalam menyelenggarakan event nasional.
Sementara itu terkait penolakan itu, Dispora Kalsel tidak bisa berbuat banyak karena semua keputusan berada di tangan PB PON dan pemerintah provinsi Papua.
“Mau bagaimana lagi mereka yang memutuskan sementara kita mengikuti saja,” kata Kabid Peningkatan Prestasi Dispora Kalsel, M Fitrihernadi.
Padahal, pemerintah provinsi sudah menganggarkan keberangkatan atlet dari cabor yang sempat dicoret untuk berlaga di Jawa Timur.
“Soal penganggaran sudah kita ajukan. Jika benar nanti ditolak maka kemungkinan besar anggaran akan kita alihkan untuk cabang olahraga unggulan di PON nanti,” kata Fitri.
Fitri berharap permasalahan 10 cabor yang akan digelar di Jawa Timur ini bisa segera ada keputusan sehingga pihaknya juga bisa mengambil keputusan terkait penganggaran hal tersebut.
Seperti diketahui, sebelumnya PB PON secara resmi mencoret 10 cabor dari PON Papua. Cabang olahraga yang dicoret itu adalah soft tennis, tenis meja, bridge, balap sepeda, woodball, gateball, golf, ski air, petanque dan dansa.
Namun, atas pencoretan tersebut, kemudian ada rapat terbatas yang membahas masalah ini. Rapat terbatas ini bahkan dihadiri oleh Presiden, Menpora dan Gubernur Papua.
Dalam rapat terbatas ini pun menghasilkan kesepakatan. Salah satunya adalah Gubernur Papua menyetujui kalau 10 cabor itu dapat dipertandingkan di daerah lain. (Red).