Surya Batubara Konsolidasi Ke Daerah Siap Pimpin KSPSI Pasca Yorrys Tak Maju Lagi

  • Whatsapp

SUMUT, beritalima.com | Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (FSPTI), Surya Batubara mulai gencar lakukan konsolidasi ke daerah minta dukungan untuk pimpin KSPSI (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) pada Kongres KSPSI 2019. Yorrys Raweyai sendiri telah menyatakan tidak akan maju lagi menjadi Ketua Umum KSPSI, 2019-2024.

“Kita ingin ada perubahan di KSPSI. Jika begini terus KSPSI bisa tenggelam. Sekarang KSPSI Andi Gani lebih terlihat. KSPSI kita seperti tidak diterge (Tidak anggap—Red) keberadaannya oleh pemerintah. Sebab kita melempem,” tegas pria berdarah Batak itu kepada Media di Sumut.

Pertarungan calon Ketua Umum KSPSI Periode 2019-2024 kini mulai tampak jelang Kongres. Namun banyak yang belum berani tampil menyatakan kesiapan. Baru Surya Batubara, Ketum FSPTI (Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia) yang menyatakan kesiapannya secara terbuka.

“Karena Ketua Umum Yorrys sudah menyatakan tidak maju lagi diberbagai kesempatan dan memberi kesempatan bagi yang muda, maka saya memberanikan diri untuk maju sebagai Ketua Umum KSPSI Periode 2019-2024.
Saya sudah konsolidasi meminta dukungan ke SPA, DPD maupun DPC yang punya suara sah,” tegas Surya yang juga berprofesi sebagai pengacara itu.

Sebelumnya sesuai statemen Ketua Umum Yorrys Raweyai pada saat Buka Bersama KSPSI tahun 2019, beliau sudah menyatakan tidak mau maju lagi sebagai Ketua Umum dan akan menyerahkan kepada generasi baru. Yorrys juga dinilai tidak akan memiliki waktu yang cukup lagi mengurusi KSPSI karena telah terpilih sebagai Anggota DPD RI dari Papua.

Surya bersama Tim Suksesnya telah melakukan SWOT analisis terhadap kendala kemajuan KSPSI. Setidaknya ada Lima hal yang menurutnya jadi kendala. Pertama, lemahnya penegakan konstitusi. Organisasi bisa diatur2 oknum berdasarkan kepentingan pribadi dan kelompoknya. KSPSI tidak menegakkan aturan secara tegas. Akhirnya menimbulkan masalah di tingkat Federasi, DPD, DPC hingga tingkat PUK.

Kedua, pengurusnya tidak menjalankan tupoksinya secara profesional. Konsep Job Description yang sudah dibuat tidak dijalankan dengan baik. Bahkan ada yang justru kerjanya memecah belah organisasi asal ada logistik. Banyak juga yang tidak aktif. Manajemen personalia juga perlu dikembangkan sesuai perkembangan tehnologi.

Lebih lanjut problem Ketiga menurutnya, KSPSI tidak memiliki program yang menjadi kebutuhan para anggota. Hanya beberapa bidang buat program dan itupun sering terhambat karena berbagai hal. Padahal pekerja perlu advokasi, peningkatan kompetensi maupun sertifikasi.

Keempat, dualisme penggunaan logo KSPSI yang tidak hanya digunakan KSPSI tapi KSPSI Andi Gani bahkan KSPSI 1973. Akibat tidak tuntasnya masalah ini membawa kendala bagi Serikat Pekerja di perusahaan, Disnaker, Kementerian dan mitra kerja.

Kelima, lanjut Surya lemahnya eksistensi KSPSI dimata Publik, Pemerintah, Pengusaha, Anggota Serikat Pekerja maupun Serikat Pekerja lain. KSPSI sebagai konfederasi justru kalah dengan eksistensi Federasi Serikat Pekerja (Anggota KSPSI) yang aktif menyuarakan aspirasi pekerja. KSPSI dinilai bermain “aman” mendukung pemerintah, tapi hingga kini kantor pun masih kontrak. Seharusnya KSPSI bersama Federasi Serikat Pekerja berada di garda depan memperjuangkan hak-hak buruh.

Tentu masih banyak yang harus dibenahi selepas rekonsiliasi. Tapi jika kita semua tidak punya kemauan membenahi lambat laun KSPSI bisa tenggelam, karena sudah banyak organisasi Serikat pekerja yang modern, profesional dan mandiri. Jika terpilih KSPSI menurutnya harus lebih berani menyuarakan aspirasi.

“Untuk itu, saya dan tim akan minta arahan, masukan dan dukungan dari Ketum Yorrys serta peserta yang memiliki hak suara sah di kongres nanti. Baik Federasi SPA, maupun suara DPD dan DPC KSPSI yang sah. Jika terpilih saya siap berkolaburasi untuk menyusun struktur dengan figur-figur yang profesional dan modern,” lanjutnya.

beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *