Syair Untuk Ibu Fatimah, Cakrawala Budaya

  • Whatsapp

Oleh Nanda Pratama Adiguna

Sekedar untuk direnungi…!!!
Aku Menangis Saat Baca Ini Bu :
Aku mempunyai pasangan hidup…
Aku mempunyai ibu…
Saat senang aku cari pasanganku…
Saat sedih aku cari ibuku…
Saat sukses aku ceritakan pada pasanganku…
Saat gagal aku ceritakan pada ibuku…
Saat bahagia aku peluk erat pasanganku…
Saat sedih aku peluk erat ibuku…
Saat liburan aku bawa pasanganku…
Saat aku BT aku mampir kerumah ibuku…
Saat sambut valentine ku selalu beri hadiah pada pasangan…
Saat sambut hari ibu aku cuma dapat ucapkan “Selamat Hari Ibu”…
Selalu aku ingat pasanganku…
Selalu ibuku yang ingat aku…
Setiap saat aku akan telpon pasanganku…
Kalau lagi inget aku akan telpon ibuku…
Selalu aku belikan hadiah untuk pasanganku…
Entah kapan aku akan belikan hadiah untuk ibuku…
Renungkan …..!!!!! ?
“Kalau kau sudah habis belajar dan berkerja, bolehkah kau kirim uang untuk ibu? Ibu tidak minta banyak, lima puluh ribu sebulan pun cukuplah.”
Berderai air mata jika kita mendengarnya……..
Tapi kalau ibu sudah tiada……….
IBU……
AKU RINDU……
AKU RIIINDDUU……
SANGAT RINDUUUUU……
Berapa banyak yang sanggup menyuapkan ibunya….
Berapa banyak yang sanggup melap muntah ibunya…..
Berapa banyak yang sanggup mengganti lampin ibunya…..
berapa banyak yang sanggup membersihkan najis ibunya…….
Berapa banyak yang sanggup membuang ulat dan membersihkan luka kudis ibunya….
Berapa banyak yang sanggup berhenti bekerja untuk menjaga ibunya….
Dan akhir sekali, berapa banyak yang mendoakan jenazah ibunya
Aku sangat menyayangi ibuku
Surga di telapak kaki Ibu…
Ingat
Ibu adalah pintu surga bagimu….
Ibu…Iklaskan apa yang kami lakukam sekarang sebagai baktiku padamu…
Dari Anak anakmu
Ade Indra
Enda Suhendra
Sopi Mediawati SP
beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *