Tahun 2024 Stunting Harus Turun, Begini Kata Kepala BKKBN Aceh

  • Whatsapp

Beritalima.com《Aceh Barat Daya – Program Penurunan Stunting harus kita fokus dan pada tahun 2024 nanti bisa mencapai angka 14 persen dari 31,2 persen yang selama ini terjadi di Provinsi Aceh.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Drs. Sahidal Kastri. M. Pd, saat membacakan sambutan dalam kegiatan forum koordinasi Stunting tingkat Kabupaten yang berlangsung di aula Bappeda Aceh Barat Daya (Abdya), Selasa -23-05- 2023.

Menurutnya untuk Provinsi Aceh pada tahun 2024 nanti angka stunting tersebut harus betu betul turun di angka 14 persen dari 31,2 persen di Provinsi Aceh selama ini.

“Sebagaimana diketahui ada Perpres Nomor 72 tahun 2001 itu mengisyaratkan kepada kita semua agar dapat menurunkan angka stunting ditahun 2024 mendatang. Sebab, di tahun 2022 angka stunting di Aceh masih tinggi dengan penurunan hanya 2 persen saja.

“Memang berat tugas kita jika kita berpikir sendiri. Namun demikian kita tidak boleh patah semangat kalau sama sama bergerak digerakkan ini stunting di Aceh bisa kita turunkan dan saya sangat yakin hal ini bisa terjadi,” sebutnya.

Dia menambahkan, penurunan angka stunting juga harus dilakukan dengan cara mengatur jarak kehamilan sehingga hal ini juga bagian dari menurunkan stunting juga.

“Apabila jarak kehamilan tidak dijaga maka akan berimbas kepada anak menjadi stunting karena cepat tidak lagi menyusui,”ujarnya.

Dalam hal ini tentunya Sahidal belum bisa jelaskan secara satu persatu. Namun, pemberian asi kepada bayi Aceh menurutnya masih rendah dari pada sumatera. “Asi ini perintah Allah bukan hanya perintah bidan,

“Ada Sembilan (9) indikator yang menyebabkan kurangnya ibu memberikan asi kepada anak, sehingga hal ini perlu dibenahi sehingga kedepan ibu ibu terus memberikan asi kepada anaknya supaya dia lebih sehat.

Selain itu Sahidal menyinggung terhadap anggaran yang di gunakan untuk penurunan Stunting di Aceh, kita Jangan harapkan anggaran penurunan stunting ini dari dana Desa atau yang disebut Dd itu.

“Karena masih ada anggaran lain di kabupaten dan Kota yang bisa dipakai untuk program penuruan Stunting, maka jangan dikit-dikit harus menggunakan anggaran Desa atau Dd. dan ini tentu membuat banyak kepala desa marah disebabkan dikit-dikit pakai anggaran Desa, Ucap Sahidal.

Kegiatan tersebut dihadiri Sekda yang diwakili Asisten III Edi Darmawan sekaligus membuka forum tersebut, Hadir juga sejumlah SKPK serta para Kabid dan operator dilingkungan pemerintah kabupaten Aceh Barat Daya yang membidangi Stunting,”(A79)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait