KEPULAUAN SULA,beritaLima,com| Banjir bandang yang menerjang sejumlah rumah warga di Desa Baleha, Kecamatan Sulabesi Timur, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara dengan terpaksa harus patungan untuk menyewa alat berat melakukan normalisasi Sungai.
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Sula terkesan abai dengan kondisi yang meraka alami.
Musibah yang dialami warga Desa Baleha ini, Pemda Kepulauan Sula hanya hadir cuci tangan, Sebab Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang tidak melakukan tindakan antisipasi. Padahal, BPBD telah beberapa kali hadir dan menyaksikan secara langsung kondisi yang terjadi pada saat banjir, “kesal Kamal selaku anggota DPRD Kepulauan Sula, Selasa (28/06/2022).
Lanjut Kamal, Alat berat yang dipakai untuk melakukan normalisasi sungai, ini merupakan upaya dari masyarakat yang mengumpul uang untuk menyewa alat, tanpa ada tanggungjawab Pemkab Kepulauan Sula, ” ungkapnya.
Menurutnya Kamal, Ada anggaran tanggap darurat yang sebenarnya di pergunakan untuk menanggulangi serta mencari solusi penanganan persoalan ini, tetapi mereka terkesan membiarkan.
Seharusnya Pemda Kepulauan Sula melakukan ketika terjadinya bencana alam, harus membangun posko penanganan bencana. Tetapi yang terjadi, Pemkab terlihat tidak memiliki niat baik, ” Untuk itu, Ia berjanji, akan mempertanyakan terkait anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) ke Pemda dan sejauh mana proses penggunaan anggaran tersebut, “tegas Kamal.
Perlu diketahui, Ada anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp 28 Milyar lebih melalui Anggaran Pendapatan Balanja Daerah (APBD) perubahan 2021.
Namun anggaran BTT tersebut dalam waktu tidak cukup 3 bulan realisasi 100 persen diperuntukan untuk Covid – 19 dan bencana alam. Sedangkan di Kabupaten Kepulauan Sula akhir tahun 2021 lalu, tidak ada Covid – 19 dan bencana alam yang signifikan, “Logikanya BTT tersebut dicairkan untuk apa?..[dn]