DEPOK,beritalima.com
Nampaknya ungkapan yang mengatakan orang miskin di larang sakit benar-benar bukan isapan jempol hal ini terjadi setelah seorang ibu rumah tangga ber anak 3 membutuhkan biaya karena salah satu anak nya di rawat di salah satu rumah sakit swasta di kota Depok.
HR single parent yang tinggal di Depok dua, merasa di perlakukan tidak adil pasalnya dirinya merasa tidak pernah di intervew sama sekali oleh pihak kelurahan dan puskesmas dalam hal untuk mendapatkan bantuan sosial (bansos)
Dirinya merasa bingung setelah beberapa hari tidak juga mendatkan informasi yang jelas apakah permohonannya di setujui atau tidak, setelah mencari informasi ke Dinas sosial dan Dinas Kesehatan dirinya merasa kaget kalau teryata apa yang di lakukan dalam beberapa hari ini teryata sia-sia.
Tahapan demi tahan telah di lakukan untuk memperoleh bansos mulai dari puskesman sampai dengan kelurahan semua telah di lalui dan telah di verifikasi, namun hal yang tidak masuk di akal justru di hasil survei yang di lakukan oleh petugas di lapangan tanpa adanya klarifikasi atau intervew.
Perlu di ketahui bahwa orang tua dari Deffa tinggal di dalam satu rumah yang didalamnya terdapat tiga kepala keluarga dan masing-masing keluarga sudah memiliki anak, tidak sampai disana pihaknya merasa petugas di lapangan hanya melihat sisi luarnya saja sehingga bantuan yang di harapkan tidak di setujui.
“Saya sama sekali tidak pernah di intervew oleh petugas di lapangan tolong jangan lihat rumah dan ac ,itu bukan rumah saya dan ac itu pun bukan punya saya, apakah petugas di lapangan pernah tanya saya kerja di mana atau itu rumah siapa tidak pernah sama sekali,” tegasnya,senin (03/10/2022)
Kekesalan ibu tiga anak ini wajar karena pihak nya merasa di rugikan oleh petugas di lapangan yang di anggap tidak profesional dalam bekerja
“Semua data sudah saya berikan tagihan listrik, pbb dan lain-lain, kalau di tagihan listrik itu 600 ribu sebulan coba di tanya dulu yang bayar siapa jangan lantas di vonis saya mampu saya sanggup bayar salah,kami ada 3 bersaudara di rumah itu dan masing-masing ada tanggung jawab nya seperti listrik itu kakak saya, keperluan seperti beras dan lain-lain adik saya dan saya sendiri membayar tagihan air jadi tolong di tanya dulu jangan foto lalu di simpulkan sendiri,” katanya dengan nada kesal.
Di tambahkan bahwa sebelumnya pihaknya telah melakukan konfirmasi ke dinas sosial yang langsung di respon oleh sekdis dinas sosial Kusumo pihaknya mengatakan bahwa masalah ibu ini sudah clear artinya ibu ini masuk dalam katagori rentan miskin namun hal sebaliknya justru di dinas kesehatan yang menolak berkas permohonan ibu tiga anak tersebut.
“Saya bingung harus kemana lagi kenapa mereka melihat hanya dari sisi luar nya saja apakah memang begini sistem kerja mereka hanya lewat foto lalu beramsumsi dengan data-data yang ada tanpa di lakukan tanya jawab sebelumnya,” tegasnya.(Yopi)