SURABAYA, beritalima.com | Taman Surya, Balai Kota Surabaya berencana dibuka untuk publik. Masyarakat dari segala usia, nantinya dapat menikmati suasana Taman Surya Balai Kota baik sekadar nongkrong, mengerjakan tugas sekolah atau kuliah maupun berkumpul bersama keluarga.
Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ingin lebih dekat dengan rakyatnya. Salah satunya adalah dengan berencana membuka Taman Surya untuk masyarakat umum.
“Balai Kota Surabaya adalah rumah rakyat. Nanti masyarakat bisa masuk ke sini, kita kasih wifi. Karena saya ingin pemerintah kota dekat dengan masyarakatnya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Senin (12/12/2022).
Namun, sebelum dibuka untuk publik, Wali Kota Eri Cahyadi menginstruksikan jajarannya agar terlebih dahulu melakukan penataan kompleks Taman Surya. Mulai dari penataan degradasi ketinggian pohon dan jenis tanaman, fasilitas tempat duduk hingga lampu penerangan.
“Saya ingin buat taman yang nyaman. Ada kandang burung, kolam ikan. Jadi warga bisa menikmati tidak hanya alun-alun Balai Pemuda, tapi juga Taman Surya. Kita kasih tempat duduk semuanya di pinggir taman,” ujar dia.
Masyarakat dari segala usia, nantinya bisa menikmati Taman Surya Balai Kota Surabaya. Bahkan, Wali Kota Eri Cahyadi menyebut, pelajar atau mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas kuliah, bisa sembari menikmati suasana di balai kota.
“Jadi saya ingin betul masyarakat masuk ke balai kota ini seperti rumah rakyat, rumahnya mereka, rumah masyarakat Surabaya. Jadi masyarakat Surabaya dengan pemerintah kota juga dekat rasanya,” terang Cak Eri, panggilan lekatnya.
Karena dibuka untuk publik, tentu saja kebersihan tak luput menjadi perhatian Wali Kota Eri Cahyadi. Ia pun mengaku telah menginstruksikan jajaran Satpol PP dan Badan Penanggulangan Bencana dan Daerah (BPBD) agar nantinya intens menjaga.
“Jadi nanti akan dijaga teman-teman Satpol PP dan BPBD, biar bersih. Karena saya ingin mengajarkan kepada warga Surabaya kalau membawa makanan ya dibuang pada tempatnya,” terang Cak Eri, panggilan lekatnya.
Selain dapat menikmati langsung suasana Taman Surya, nantinya masyarakat juga bisa masuk ke Lobi Balai Kota Gedung Pemkot Surabaya. Setiap warga yang ingin masuk tentu saja terlebih dahulu akan diperiksa barang bawaannya.
“Kita beri pembatas antara Taman Surya dengan gedung (Pemkot Surabaya). Sehingga ketika dia (warga masuk ke gedung) akan diperiksa dulu. Dia (warga) bisa masuk ke lobi. Di lobi nanti akan dikasih lukisan cerita terkait balai kota atau berupa televisi ketika dipencet dia akan cerita tentang Balai Kota Surabaya,” ungkapnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad menjelaskan, penataan Taman Surya Balai Kota dilakukan secara bertahap. Untuk tahap awal, berupa pengerjaan pembuatan sangkar burung dan kolam ikan.
“Tahap awal ini ada sangkar burung dan kolam ikan koi. Arahannya dijadikan tempat healing warga, mulai bulan (Desember 2022) ini dikerjakan,” kata Irvan.
Ia juga menyebutkan bahwa Bagian Umum, Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) yang menjadi leading sektor penataan kompleks kawasan Taman Surya. Termasuk pula bagaimana konsep yang diterapkan baik dari segi penataan taman maupun pengamanannya. “Kita koordinasikan dulu dengan bagian umum dan Bakesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) terkait pengamanan kawasan balai kotanya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengungkapkan, Wali Kota Eri Cahyadi menginstruksikan agar tanaman di Taman Surya juga kembali ditata. Salah satunya terkait dengan jenis tanaman dan degradasi ketinggian.
“Yang diinginkan Pak Wali Kota itu nanti anak-anak bisa bermain, olahraga, dan lansia juga bisa menikmati taman itu. Jadi nanti bisa untuk segala usia,” kata Agus Hebi.
Menurutnya, denah konsep penataan Taman Surya Balai Kota ini dikerjakan oleh DPRKPP. Rencananya, ke depan Taman Surya akan banyak diisi dengan tanaman bunga-bunga yang lebih berwarna.
“Bapak (Wali Kota) inginnya nuansa seperti eropa. Ada bunga ngumpul kuning, hijau, merah, jadi tidak terlalu (banyak pohon) pelindungnya. Tetapi warna-warna (tanaman) yang diperbanyak dan kenyamanannya,” pungkasnya. (*)