MADIUN, beritalima.com` Taman Makan Pahlawan (TMP) Kota Madiun, Jawa Timur, tampak berbeda, Jumat 10 November 2017.
Bukan hanya dikunjungi sejumlah orang dewasa yang melaksanakan upacara memperingati Hari Pahlawan saja, namun sejumlah anak-anak juga terlihat asik bercengkerama di TMP selepasnya. Bukan untuk bermain. Pelajar dari Taman Kanak-kanak (TK) tersebut juga menggelar tabur bunga dan doa bersama. Tujuannya sama. Mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur serta menambah wawasan kebangsaan.
‘’Selama ini anak-anak hanya mengenal pahlawan nasional melalui poster, gambar, atau patung. Padahal, di Kota Madiun juga ada banyak pahlawan yang gugur kemudian dimakamkan di sini. Kami ingin lebih mengenalkan kepada anak-anak sekaligus menambah untuk wawasan,’’ kata Kepala TK Bhayangkari 53 Kota Madiun, Wahyu Heri Winanti.
Ini, lanjutnya, diharap dapat memupuk rasa nasionalisme anak-anak. Memupuk rasa bangga. Sebab, banyak pahlawan dari Kota Pecel, kota dimana mereka tinggal. Jiwa heroik para pahlawan ini diharap menular kepada anak-anak. Mulai keberanian, kerja keras, hingga semangatnya. Namun, tentu dalam konteks berbeda. Wahyu berharap anak-anak berani dalam membela kebenaran, berani berkata jujur, kerja keras dalam menuntut ilmu dan semangat yang tinggi dalam belajar.
‘’Pahlawan dapat dimaknai luas sekarang ini. Bukan hanya dari sudut pandang dalam memperjuangkan kemerdekaan,’’ ujarnya.
Selain itu, peringatan hari Pahlawan diharap dapat menambah wawasan anak-anak. Salah satunya wawasan kebangsaan. Anak-anak diharap mendapatkan wawasan tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diperjuangkaan para pahlawan. Bedanya, materi tidak diberikan dalam kelas. Namun, di TMP. Harapannya, mereka mendapat gambaran secara utuh.
‘’Anak-anak memiliki daya tangkap yang luar biasa. Kami ingin menanamkan rasa nasionalisme dan wawasang kebangsaan ini secara dini agar melekat erat hingga dewasa nanti,’’ tambahnya.
Penjaga TMP Madiun, Sudarman, menyebut ada 956 pahlawan yang dimakamkan di TMP ini. Kebanyakan merupakan pahlawan era mempertahankan kemerdekaan. Kota Madiun memang menjadi salah satu titik pertempuran era itu. Ada juga makam baru. Artinya, veteran yang selamat dan baru meninggal di era sekarang. Kebanyakan dari Pahlawan yang dimakamkan memiliki bintang jasa gerilya. Mulai satu hingga tujuh bintang jasa.
‘’Ada Pahlawan yang gugur di Madiun. Ada juga orang asli Madiun yang gugur dalam bertugas di luar daerah,’’ ungkapnya. (madiuntoday)