Tamsil Linrung Pastikan Pasokan BBM Di Sulawesi Utara Terjaga Batik

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Tamsil Linrung memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM), gas dan avtur di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terjaga dengan baik pasca liburan akhir tahun.

Menurut politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, kekhawatiran masyarakat akan terjadinya kelangkaan BBM dan gas sesudah perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 dapat diatasi Pertamina dengan baik.

Setelah kita mendengarkan presentasi dari General Manager maupun Direksi Pertamina, kata wakil rakyat dari Dapil Provinsi Sulawesi Selatan tersebut, tampaknya tak ada pengaruh signifikan karena harga terjaga dengan baik.

“Pasokan juga dijamin ketersediaannya baik itu BBM, gas maupun avtur dalam kondisi yang meyakinkan. Tak ada yang patut dikhawatirkan usai Natal dan Tahun Baru,” ujar Tamsil.

Hal itu sampaikan Tamsil ketika memimpin Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi VII DPR RI ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) PT Pertamina Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, akhir pekan lalu.

Tamsil mengatakan, masyarakat patut memberi apresiasi kepada PT Pertamina Provinsi Sulawesi Utara terhadap strategi yang dilakukan untuk mengatasi kelangkaan.

“Kita patut memberi apresiasi kepada jajaran Pertamina di Sulawesi Utara karena mereka memang sangat aktif di lapangan. Itu terlihat dari cara mereka mempresentasikan, terukur semua apa yang mereka lakukan,” tutur laki-laki kelahiran Mandalle, Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, 17 September 1961 itu

Bara Hasibuan yang ikut rombongan Kunker Spesifik itu menyoroti konsumsi avtur Sulawesi Utara di akhir tahun 2018. Bara menyebut, walaupun tidak berpengaruh secara signifikan, namun terjadi stagnansi.
Menurut politisi Partai Amanat Nasional Dapil Sulawesi Utara itu, tercukupinya BBM karena jumlah wisatawan yang mengunjungi Sulut mengalami penurunan.

“Biasanya per minggu ada tujuh penerbangan dari 5 kota yang berbeda dari China, direct flight atau penerbangan langsung ke Manado. Tetapi sebulan terakhir ini berkurang menjadi lima penerbangan. Jadi, itu mungkin dari bencana tsunami yang menyebabkan banyak wisatawan yang takut untuk datang ke Sulawesi Utara,” kata Bara.

Dia berharap agar kekhawatiran masyarakat akan datangnya bencana hilang, supaya penggunaan konsumsi avtur dapat kembali meningkat. Tren tersebut sebenarnya bukan menurun. (akhir)

“Namun, kita selalu berharap agar secepatnya kekhawatiran tersebut menghilang. Kita juga ingin negara ini kembali aman dan stabil supaya dapat kembali meningkatkan penghasilan negara,” demikian Bara Hasibuan . (akhir)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *