Tanpa Ada Perhatian Pemerintah : 692 Orang Kekurangan Guru Sudah Bertahun

  • Whatsapp

Bireuen, Aceh Beritalima.com – Kabid Pembinaan SD Pada Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Disdukpora) Kabupaten Bireuen, Surya,S.Pd,M.Pd menyebutkan di Kabupaten Bireuen sudah lama krisis guru, terutama guru Sekolah Dasar (SD) Negeri namun masih belum ada perhatian dari Pemerintah Pusat maupun Provinsi Aceh.

Disebutkan pada posisi guru saat ini kekurangan kisaran 692 guru meliputi guru mata pelajaran Agama Islam sebanyak 90 orang, guru olahraga 142 orang serta guru kelas 460 orang.

Demikian ungkapan Kabid Pembinaan Sekolah Dasar, Pada Kantor Disdikpora Kabupaten Bireuen, Surya,S.Pd,M.Pd , Senin (18/2) di ruangan kerjanya.

Menurut Surya, kekurangan guru kelas SD 460 orang itu pada 228 SD Negeri dan 5 SD swasta, yang ada di jajaran Disdikpora Kabupaten Bireuen.

Menjawab terkait masalah tersebut,Surya mengatakan sudsah berulang kali melaporkan ke Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Aceh, termasuk Pemerintah Kabupaten Bireuen namun belum ada perhatian serius.

Disebutkan, pihaknya selalu melaporkan bahwa Bireuen kekurangan guru terutama guru kelas pada SD dan juga kekurangan guru mata pelajaran ke pihak yang berwenang.

Krisis guru di Bireuen sebut Surya, sudah lama terjadi, dan untuk mengisi kekosongan guru ini, ditugaskan guru bakti yang ada di sekolah masing masing,membantu proses belajar mengajar, itupun tidak maksimal sebab sekolah yang bersangkutan, hanya membayar mereka sekitar Rp 200.000 – Rp 300.000/bulan, tergantung dari sekolah guru bakti itu bertugas.

Dijelaskan, proses belajar untuk meningkatkan mutu pendidikan di kalangan siswanya sekitar 32.883 orang, terkendala akibat kekurangan guru, sebenarnya guru bakti sekitar 1.625 orang bisa diangkat menjadi pegawai negeri sipil, sebagai kekurangan guru apalagi banyak guru dan kepala sekolah ada yang pensiun 2018 146 orang dan beberapa bulan lagi ( 2019) pensiun 122 orang.

Menurut Surya bila hal tersebut masih dibiarkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah Kabupaten Bireuen, dua sampai tiga tahun mendatang, proses belajar pada rombongan belajar (rombel) yang mencapai 1.624 akan ditutup karena ketiadaan guru. Hal tersebut bisa saja terjadi apalagi di lokasi sekolah terpencil atau pedesaan. ( HERA)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *