SURABAYA, beritalima.com – Partai Berkarya bakal mengembalikan masa kejayaan seperti di jaman pemerintahan Soeharto.
Ini diungkap di acara pembekalan dan pengenalan caleg DPRD Kota Surabaya, DPRD Provinsi Jawa Timur dan DPR RI, di Kantor DPD Partai Berkarya Kota Surabaya, Jalan Kutisari, Surabaya, Minggu (18/11/2018).
Impian itu akan diwujudkan dengan memenangkan banyak caleg Partai Berkarya dalam pemilihan legislatif (Pileg) pada bulan April 2019 mendatang.
Di Surabaya, partai baru yang didirikan Tommy Soeharto ini menargetkan 10 atau 11 calegnya lolos ke DPRD Kota Pahlawan ini.
“Kami ingin memiliki fraksi sendiri di DPRD Kota Surabaya,” kata Ketua DPD Partai Berkarya Surabaya, Usman Hakim.
Dengan target itu, Partai Berkarya berharap bisa mengusung sendiri Calon Walikota Surabaya dalam Pilwali Surabaya 2020 mendatang.
Untuk mencapai target tersebut, lanjut Usman, setiap dapil di Surabaya diharapkan bisa meloloskan tiga caleg.
Diakui, target tersebut cukup besar dan butuh kerja keras, terlebih ini wilayah partai penguasa. Namun, Usman beserta seluruh kader Partai Berkarya optimis kemenangan besar itu bisa digapai.
Usman mencontohkan dalam Pilgub Jatim beberapa bulan lalu pasangan cagub-cawagub yang diusung PDIP bisa tumbang. Menurutnya, itu membuktikan warga Surabaya dan Jatim tidak terlalu fanatik dalam memilih partai.
Dan untuk strategi pemenangan, Partai Berkarya Surabaya akan menerapkan door to door campaign. Ini juga supaya masyarakat tahu dan dekat dengan calon wakilnya di dewan, tidak seperti memilih kucing dalam karung.
“Dalam door to door itu kami akan menyampaikan bahwa kami ingin meneruskan cita-cita Presiden RI kedua (Soeharto) yang belum selesai. Kami siap melanjutkan cita-cita pembangunan, swasembada dan banyak lagi kemakmuran yang kita rasakan di zaman beliau,” ujar Usman.
Sementara itu dalam pembekalan, Ketua DPW Partai Berkarya Jawa Timur, Irjen Pol (Purn) Anton Setiadji, mengatakan, target menang besar bukan hanya di Kota Surabaya, tapi juga di Jawa Timur.
Untuk DPRD Provinsi Jatim, kata Anton, Partai Berkarya diharap bisa merebut 11 kursi. Sedangkan untuk DPR RI, Partai Berkarya di Jatim diharap bisa menyumbang 7 kursi.
“Insyallah target itu bisa tercapai,” optimisme Anton yang mengaku kerap keliling kabupaten/kota di Jatim untuk konsolidasi dan berbagi penyusunan strategi pemenangan Pileg 2019.
Dia pesan pada para caleg Partai Berkarya untuk selalu dekat dengan rakyat, baik sekarang terlebih setelah jadi wakil rakyat.
“Jangan tinggalkan rakyat, apalagi setelah terpilih sebagai wakil rakyat. Nanti kalau ada wakil rakyat dari Partai Berkarya yang melupakan rakyat akan kita PAW,” tegas mantan Kapolda Jatim ini.
Sementara itu Caleg DPR RI Dapil 1 Surabaya dari Partai Berkarya, dr Aad Harharah, optimis mampu merebut hati masyarakat Surabaya, karena selama ini ia sering bersama mereka, dan ikut berperan untuk kebaikan mereka.
Di kalangan Bonek, pendukung fanatik Persebaya, Aad sudah cukup dikenal karena ia juga salah satu di antara mereka, dan 4u memberi arahan positif pada mereka.
Selain itu Aad sering mendampingi ormas anti narkoba Garda Mencegah Dan Mengobati (GMDM) Kota Surabaya saat melakukan sosialisasi maupun penyuluhan tentang bahaya narkoba.
Tidak hanya itu, Aad juga telah beberapa kali menarik simpati masyarakat dengan menggelar bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan dan operasi katarak.
Lain dari itu, ia yakin Partai Berkara akan menang dalam Pileg 2019 nanti, konsep yang ditawarkan mengembalikan masa kejayaan pemerintahan Soeharto yang sudah terbukti mampu membuat masyarakat sejahtera, aman dan nyaman.
“Masyarakat sekarang ini banyak yang merindukan masa kejayaan seperti jaman pemerintahan Soeharto, dimana saat itu sandang pangan murah, situasi aman, rukun, damai, tenteram, dan tidak banyak import,” ujar Aad dengan didampingi timsesnya, Syeh Jamal.
“Dan kami dari Partai Berkarya sudah sepakat untuk berusaha mengembalikan situasi dan kondisi seperti itu,” pungkas Aad. (Ganefo)
Teks Foto: Ketua DPD Partai Berkarya Surabaya, Usman Hakim (kiri), saat memperkenalkan caleg DPRD Surabaya, DPRD Jatim, dan DPR RI diantara dr Aad Harharah (tengah, berkacamata), Minggu (18/11/2018).
