SURABAYA, beritalima.com – Untuk menarik investasi asing dan meningkatkan neraca perdagangan, Gubernur Jawa Timur Dr.H.Soekarwo melakukan promosi langsung ke tiga negara eropa, yakni Jerman, Itali, dan Rusia.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Benny Sampirwanto Jum’at (28/7) siang di ruang kerjanya, Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan 110 Surabaya.
Promosi tersebut, ujar Benny, perlu dilakukan mengingat masih defisitnya neraca perdagangan Jatim dengan ketiga negara tersebut. “Kecuali dengan Moscow (Rusia), baru pada Januari – Juni 2017 ini surplus” ujarnya. Sedangkan bidang yang dipromosikan, lanjut Benny, khususnya pada tiga hal, yakni bidang trade, tourism, dan investment (TTI)
Berdasarkan data yang diperolehnya, mantan Kepala Biro Kerjasama ini mengatakan, investasi Jerman di Jawa Timur sampai dengan triwulan I tahun 2017 sebanyak 35 proyek dengan nilai investasi US$ 156,78 juta dan menyerap 2.273 tenaga kerja. Investasi yang diminati, diantaranya berupa alat kesehatan, kimia dasar, trasportasi, otomotif (spare part), tekstil, farmasi, dan elektronik (alat-alat rumah tangga).
Sedangkan neraca perdagangan antara Jatim dengan Jerman, dalam kurun waktu 2013 hingga Juni 2017, selalu mengalami defisit dengan total sebesar US$ 1,40 miliar untuk Jatim, dengan rincian ekspor ke Jerman sebesar US$ 1,31 miliar dan impor dari Jerman sebesar US$ 2,71 miliar.
Sementara itu, investasi Italia sampai dengan triwulan I tahun 2017, sebanyak 19 proyek dengan nilai investasi US$ 31,98 juta dan menyerap 869 tenaga kerja. Minat investasi dari Italia antara lain bidang industri logam, mesin dan elektronik, tekstil, produk tekstil, penyamakan kulit, teknologi pertanian, furniture, peternakan dan pertanian.
Di bidang perdagangan, total kinerja perdagangan Jatim – Italia dalam kurun waktu 2013 hingga Juni 2017 selalu mengalami defisit sebesar total US$ 599,29 juta. Rinciannya, total ekspor ke Italia sebesar US$ 828,07 juta dan impor dari Italia sebesar US$ 1,43 miliar.
Sedikit berbeda dengan dua negara tersebut, lanjut Benny, kinerja perdagangan Jatim dengan Rusia mulai menunjukkan tren positif, terutama pada periode semester awal 2017 ini (Januari- Juni). Neraca perdagangan Jatim pada periode tsb mulai menunjukkan surplus, yakni sebesar US$ 15,03 juta dengan rincian ekspor ke Rusia sebesar US$ 65,36 juta dan impor dari Rusia sebesar US$ 50,33 juta. Sedangkan di bidang investasi, sejauh ini, belum ada perusahaan Rusia yang menanamkan investasinya di Jatim.
Masih menurut Benny, promosi perdagangan, pariwisata, dan investasi ini akan dilakukan sekitar 10 hari ke depan, mulai Sabtu (29/7). “Insyaallah Rabu (9/8) malam, Bapak Gubernur dan rombongan sudah tiba kembali di Surabaya”, ujarnya.
Kunjungan dinas Gubernur Jatim ke tiga negara eropa ini juga diikuti sejumlah pimpinan teknis organisasi perangkat daerah (OPD), pengurus KADIN, dan para pengusaha di Jatim (rr).