SURABAYA, beritalima.com | Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan apresiasi bagi para insan pendidikan di Jawa Timur, atas komitmennya mencerdaskan generasi baru bangsa.
“Kita tahu bahwa guru merupakan garda terdepan. Tolak ukur pembangunan adalah berapa kilometer yang dibangun?, berapa gedung yang dibangun?. Kita sampaikan pembangunan sejatinya bukan hanya batu, besi, beton tapi investasi masa depan bangsa melalui tenaga pendidikan,” ujar Emil, sapaan akrabnya, saat Tasyakuran Peringatan Hari Guru 2022 dan HUT PGRI ke – 77 tahun yang diselenggarakan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (5/12).
Emil menambahkan, Pemprov Jatim terus berupaya untuk memaksimalkan kesejahteraan guru. Meski begitu, dirinya pun mengakui jika hingga saat ini kesejahteraan guru belumlah masuk dalam kategori ideal.
“Contoh kenyataannya, masih banyak anak-anak terlayani pendidikan karena eksistensi lembaga pendidikan swasta yang jumlahnya jauh lebih banyak, minimal SMA dan SMK,” kata Emil.
Lebih lanjut Emil menambahkan, dengan adanya situasi pendidikan saat ini, dirinya percaya jika PGRI Jatim dapat membantu membawa mutu kualitas pendidikan Jawa Timur ke arah yang lebih baik.
“Seluruh insan PGRI Jatim bisa bangga, karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur bisa naik sebesar 72,75 atau tumbuh 0,85 persen, dibandingkan capaian tahun sebelumnya. Jumlah ini selisih hanya sedikit dengan jumlah IPM Nasional (72,91),” kata Emil.
Dirinya pun mengapresiasi banyaknya prestasi dibidang pendidikan yang diraih oleh Jawa Timur. Beberapa diantaranya ialah Jawa Timur menjadi provinsi dengan siswa lulus Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022 terbanyak se-Indonesia, dan juara umum dalam Olimpiade Sains Nasional 2022.
“Ini adalah prestasi guru-guru di Jawa Timur, ditengah keterbatasan bisa mencetak prestasi. Ini adalah panggilan hati,” kata Emil.
“Meski lebih banyak pengetahuan di Google, namun Google tidak bisa menggantikan guru untuk membentuk karakter siswanya,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Emil juga mengingatkan, meski saat ini teknologi terus berkembang hal tersebut tidak bisa mengalahkan profesi keguruan. Dirinya berpesan agar para guru serentak berinovasi, untuk mewujudkan merdeka belajar.
“Bangsa ini menitipkan pesan ini di pundak PGRI kami akan berjuang mewujudukan sistem yang memuliakan peran guru didalamnya. Guru bangkit, pulihkan pendidika, Indonesia kuat, Indonesia maju,” tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PGRI Jatim Teguh Sumarno menambahkan, pihaknya mengapresiasi kegiatan pendidikan di Jawa Timur yang menurutnya memiliki program dan prestasi yang luar biasa.
“Gubernur kita kemarin kunjungan ke Mesir berkegiatan untuk menyambung kerjasama ekonomi, pendidkkan dan wisata. Ini motivasi bagi guru, agar pembelajaran lebih baik,” ujarnya.
Selain itu, PGRI Jatim juga mengucapkan terimakasih atas dukungan Pemprov Jatim terhadap program Merdeka Belajar. Dirinya berharap, program ini diharapkan dapat terus dilakukan utamanya tambahan pembinaan bagi siswa siswi jenjang TK hingga SMA.
Dukungan tersebut, dilakukan Pemprov Jatim dengan melakukan MoU antara Pemprov Jatim dalam hal inj Kesbangpol, PGRI dan DHD BPK 45.
Dimana MoU ini merupakan kesepakatan implementasi pembudayaan jiwa semangat nilai-nilai kejuangan 45, yang akan dilakukan ke sekolah-sekolah.
Hal ini sebagai bukti nyata Pemprov Jatim dalam upaya mengimplementasikan IKI (Insiatif, Kolaborasi dan Inovasi) untuk membudayakan nilai-nilai semangat kejuangan 45. Nilai-nilai dasar dari semangat para pahlawan, untuk terus ditanamkan hingga generasi penerus.
(red)