Kota Malang, beritalima.com | Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika menggelar tausiyah kebangsaan dengan menghadirkan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, dengan mengundang para jurnalis se Malang Raya yang tergabung dalam berbagai organisasi antara lain, IJTI, AJI, PFI, PWI.
“Bulan Ramadhan menjadikan kegiatan tahunan guna menjalin tali silaturahmi serta merangkul tentunya semua kalangan jurnalis di Malang raya. Kegiatan ini sudah sering dilaksanakan di rumah Dinas DPRD Kota Malang, dari berbagai organisasi berkumpul menjadi satu tanpa ada perbedaan dalam momen Ramadhan ini,” ujar Made saat menggelar acara di rumah dinas di Jl. Kawi No.28, Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur Selasa (18/4/2023) sore.
Politisi PDIP itu, juga menjelaskan bahwa peran jurnalis ini memang sangat besar dalam kaitan dengan publikasi informasi, baik terkait kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan DPRD tentunya kepada masyarakat.
“Silaturahim maupun sinergeritas antara DPRD Kota Malang dan media betul-betul sangat diperlukan, salah satunya dengan menggelar acara buka bersama serta kebangsaan sebagai bentuk menjaga mempererat tali silaturahmi dan media, kepada seluruh awak media,” ungkapnya.
Sementara itu, Ahmad Basarah dalam tausiyah kebangsaan di hadapan para awak media. Basarah menuturkan bahwa acara ini dapat terlaksana karena semangat silaturahmi yang ada pada benak masing-masing.
“Setelah menunaikan ibadah puasa, kita akan merayakan Idul Fitri dan kemudian melaksanakan halal bihalal. Manfaat dari halal bihalal adalah saling berkumpul dan memaafkan satu sama lain.
Ia juga berharap, momen seperti ini dapat menambah kerukunan dan kedamaian karena kebetulan saat ini kita memasuki tahun politik, karena peran media tidak mudah di tahun politik seperti saat ini,” papar Basarah.
Lebih lanjut Basarah pun mengungkapkan bahwa hingga saat ini, partainya mengetahui bahwa Pemilu serentak pada 2024 masa kampanyenya diperpendek dari sekitar enam bulan pada 2019 menjadi dua bulan saja pada 2024.
“Adapun masa kampanye ini akan dilangsungkan pada November 2023 sampai Februari 2024 mendatang, atas dasar pertimbangan itulah sampai dengan saat ini, PDI Perjuangan sengaja belum memutuskan calon presiden dan calon wakil presidennya,” jelas dia.
Selain itu, Wakil Ketua MPR RI ini mengajak teman-teman media untuk mengingat kembali siapa pencetus halal bihalal pada 1948.
“Istilah halal bihalal ini diajukan kepada Presiden Sukarno menyikapi suasana pertentangan di tubuh para elite bangsa bersama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Wahab Chasbullah,” ucapnya.
Dijelaskan olehnya, pertemuan dua tokoh yang berbeda pandangan politik, Buya Hamka dan Sukarno, dalam suasana Idul Fitri 1963 di istana mereka berdua berjabat tangan sambil saling maaf memaafkan itulah makna dari halal bihalal.
“Hingga kini halal bihalal menjadi tradisi yang terus berkembang hingga saat ini. Halal bihalal juga berkembang menjadi ajang open house, di mana sebuah rumah atau instansi mengundang orang untuk datang bersilaturahmi,” ungkapnya.
Ia sengaja mengambil reses untuk kali ini menjelang hari raya H-7 dan bisa bertemu dengan rekan-rekan wartawan Malang Raya. Pada tahun lalu hanya dengan teman-teman yang tergabung dalam PWI Malang Raya.
“Saya juga ucapkan terima kasih kepada Ketua DPRD Kota Malang yang telah menginisiasi pertemuan ini yang dihadiri ketua maupun perwakilan dari organisasi kewartawanan yang ada di Malang Raya seperti PWI, AJI, IJTI, dan PFI di Malang Raya,” terangnya.
Dirinya berharap mudah-mudahan ikhtiar persatuan ini sesuai dengan semangat silaturahmi kita dimana kata silaturahmi itu berasal dari dua kata yakni sila yang artinya menghubungkan dan rahmi itu kasih sayang.
“Dengan giat silaturahmi ini akan lebih mempererat hubungan kami sebagai wakil rakyat bersama dengan rekan rekan wartawan yang ada di Malang Raya,” tutupnya. [WS/Red]