ACEH, Beritalima-Teater Merah Putih Rindam Iskandar Muda pimpinan Kolonel Inf Niko Fahrizal dengan Inspirator dan kordinator Drama kolosal Letkol Inf Slamet Riyanto Dandodik Bela Negara Rindam IM, bekerjasama dengan SMA N 2 Modal Bangsa dan Lembaga Buana Aceh pimpinan Zaffan Art, akan tampil kembali pada puncak peringatan HUT RI ke 72 tahun 2017 di Aceh yang akan dipusatkan dilapangan Blang Padang, Banda Aceh.
Penampilan kembali Teater Merah Putih Rindam IM atas prestasinya dan kesuksesannya saat penampilan DRAMA KOLOSAL SETAPAK JEJAK UNTUK SEBUAH NEGERI PADA PERINGATAN HUT KE 71 TNI TAHUN 2016 lalu dan kini akan tampil dan diproduksi ulang.
“SETAPAK JEJAK SEBUAH NEGERI”, drama Kolosal yang memukau, heroik, terharu sehingga membuat penonton larut tak tahan menahan deraian Air mata, untuk itu Teater Merah Putih pimpinanan Niko Fahrizal Danrindam Iskandar Muda akan mempersembahkan sebuah Maha Karya Drama Kolosal SETAPAK JEJAK SEBUAH NEGERI, yang diperankan lebih dari 380 orang pendukung Drama kolosal.
Adapaun gambaran penampilanya tentang Kilas Balik sejarah singkat perjuangan Negeri dari belenggu penjajahan Belanda, bahwa Tjoet Njak Dhien, semenjak ditinggalkan suami pertamanya Ibrahim Lamnga yang Syahid, ia bersumpah hendak menghancurkan dan mengusir Belanda dari tanah rencong Aceh.
Teuku Umar salah satu tokoh Aceh dalam perlawanan penjajah, beliau melamar dan meminang Tjoet Nyak Dhien, mereka dikaruniai seorang anak yang di berinama Tjoet Gambang. Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, bersama sang suami Teuku Umar, gelora bertempur Tjoet Njak Dhien untuk melawan, menghancurkan dan mengusir penjajah belanda tidak pernah padam hingga Teuku Umar mendapat kesyahidannya di pesisir Meulaboh.
Tjoet Njak Dhien terus melanjutkan perjuangan di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya. Akhir dari perjuangannya, Tjoet Nyak Dhien mulai dijangkiti berbagai penyakit di usia yang tidak lagi muda serta fisik yang mulai menurun, berbagai kesulitan yang dihadapi sehingga Pang Loet mengambil inisiatif untuk melaporkan keberadaan Tjoet Njak dan pasukannya kepada Belanda, akhirnya ia ditangkap dan ditawan penjajah, hingga Tjoet Njak Dhien di asingkan ke tanah sunda hingga beliau wafat dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang Jawa Barat.
Dalam pesan rilis yang diterima Media Center Pendam IM, Senin (24/7/17), Danrindam IM Kolonel Infantri Niko Fahrizal menyampaikan bahwa Reproduksi penampilan drama kolosal “SETAPAK JEJAK SEBUAH NEGERI”, pada peringatan HUT RI Ke 72 tahun 2017 di Blang Padang penonton dijamin akan dibuat terkesima.
Karena disajikan lebih menarik dan akan lebih membangkitkan emosional Heroisme pada perjuangan para penonton dan rasa simpati atas kegigihan pejuang perempuan Aceh dalam perjuangan mempertahankan harga diri bangsa dari belenggu penjajah, akan lebih unik lagi serta lebih menarik akan dilengkapi dengan properti membuat suasana yang menegangkan dan membawa ke suasana dimasa silam.., Ujar Danrindam IM,’’(**)