Tech Talk: Mengenal Lebih Dalam Huawei Mate 30 Pro dengan HMS & AppGalery

  • Whatsapp

SURABAYA, 2 Februari 2020 – Siang itu, Sabtu 1 Februari 2020 bertempat di Hotel Majapahit, Surabaya menjadi momen special bagi mereka yang penasaraan dan ingin lebih dekat melihat Huawei Mate 30 Pro. Mereka yang berasal dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari fotografer, pekerja, mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga, datang untuk mencoba ketangguhan dari empat kamera yang tertanam di bagian belakang Huawei Mate 30 Pro.

Pada kesempatan tersebut, Huawei menggelar kegiatan “Tech Talk” dengan tema “Mengenal Lebih Dekat Huawei Mate 30 Pro”. Adapun pembicara dari tim Huawei yakni menjelaskan produk serta Huawei Mobile Service (HMS) dan AppGallery. Kemudian Huawei pun memberikan kesempatan kepada perwakilan konsumen untuk menjadi pembicara.

Pada event di Surabaya, hadir sebagai pembicara yakni Dian Savitri selaku Owner Huawei Leica Indonesia Group. Kemudian Ivan Martin owner dari Digiscoping Community juga Wild Life Photography Surabaya.

Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group Indonesia, Lo Khing Seng menjelaskan, kegiatan tersebut dilakukan guna memberikan kesempatan kepada masyarakat Surabaya yang ingin mengenal, dan mencoba langsung Mate 30 Pro.

“Pada acara ini, peserta mendapatkan sharing product Huawei Mate 30 Pro dari tim ahli Huawei. Mulai dari spesifikasi kamera, teknologi layar horizon display dan AI gesture. Selain itu, mereka pun mendapatkan penjelasan tentang toko aplikasi AppGallery, juga Huawei Mobile Service,” ujarnya.

Untuk AppGallery, Khing Seng mengatakan saat ini sudah banyak aplikasi top Indonesia. Diantaranya untuk perjalanan ada Garuda Indonesia Mobile, KAI Access, kemudiaan e-commerce ada Bukalapak, Blibli, Tokopedia, Matahari, Akulaku, dan perbankan ada BCA Mobile. Berikutnya untuk entertainment ada Vidio.com, MNC Now, dan masih banyak lagi.

“Kini, kita terus menjalin komunikasi dengan para top aplikasi Indonesia. Nantinya, aplikasi tersebut tersedia dan dapat diunduh dari AppGallery,” ungkap Khing Seng.

Khing Seng menambahkan, kegiatan tersebut akan terus dilakukan secara rutin. Tujuannya, adalah untuk terus memberikan informasi terbaru kepada Huawei Community, konsumen, dan masyarakat Surabaya pada umumnya.

Di tempat yang sama di hadapan 200 peserta, Ivan Martin menjelaskan tentang fotografi alam bebas. Bagi kalangan fotografi Digiscoping, nama Martin sudah tersohor. Digiscoping atau Digital Camera dan Spotting Scope adalah teknik memotret untuk jarak jauh menggunakan Spotting Scope sebagai lensa. Martin kerap mengambil gambar alam bebas (wildlife) khususnya burung dari jarak jauh. Menariknya, semua gambar ditangkap menggunakan smartphone dengan tambahan lensa Digiscoping.

“Saya pengguna Huawei Nova 2i dan kini menggunakan P30 Pro. Saya hobi mengambil foto burung dan wildlife. Tetapi, foto yang saya ambil itu menggunakan ponsel Huawei dengan tambahan lensa . Lensanya pun jauh lebih murah dari lensa tele DSLR. Menariknya, kualitas dari foto Huawei itu jernih,” ujarnya.

Pembicara lainnya, yakni Dian Savitri berbagi pengalaman dia dan sharing tentang Mate 30 Pro. Dijelaskan Owner Huawei Leica Indonesia Group tersebut, kegiatan Tech Talk sangat perlu. Sebab itu menjadi ajang silaturahmi sekaligus bertukar informasi. Khususnya tentang produk terbaru Huawei.

“Kita bisa sharing tentang update teknologi terbaru, kemudian ada pula praktisi fotografi yang hadir. Jadi, setelah mendapatkan informasi tentang teknologi, kita dapat langsung mempraktekkannya teknik fotografi dengan seluruh peserta,” ujarnya.

Acara serupa pun diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 2 Februari 2020.

Mate 30 Pro

Huawei Mate 30 Pro, menjadi smartphone yang mendapat sederet pujian dan penghargaan paska diluncurkannya secara global di Munchen, Jerman, September 2019 kemarin. Smartphone ini pun hingga kini tetap merajai dan meraih angka tertinggi untuk kamera menurut DXOMARK. Huawei Mate 30 Pro 5G mendapat angka 123 di posisi teratas, dan untuk Huawei Mate 30 Pro berada di urutan ke-3 dengan angka 121.

Angka tinggi DXOMARK tersebut didapat berkat empat kamera di bagian belakang. Quad camera ini terdiri dari 40 MP Cine Camera Ultra Wide Angle Lens (1/1.54” CMOS Sensor dan ISO 51,200) dan 40 MP SuperSensing Camera (1/1.7” RYYB Sensor dan ISO 409,600) sebagai dua kamera utama, 8 MP Telephoto Lens, dan 3D Time of Light Camera untuk memberikan efek bokeh.

Huawei Mate 30 Pro memiliki Cine Camera Ultra Wide yang mampu menangkap video dengan dynamic range di 4K/60fps. Teknologi ini juga mendukung video 4K di berbagai kondisi, seperti cahaya redup, ultra-wide, ataupun dengan teknik time-lapse. Kemudian SuperSensing Camera dengan sensor 1/1.7 nci yang menarik 40% lebih banyak cahaya untuk memberikan hasil yang bagus walaupun di kondisi minim cahaya dengan sensitivitas cahaya ISO 409.600, menjadikannya perangkat dengan kemampuan low-light dan ultra-wide terbaik. Lalu kamera depan 32 MP.

Fitur yang paling diunggulkan dari segi kamera Mate 30 Pro adalah fitur slow-motion, di mana kamera Cine Camera ini dapat merekam hingga 7.680 fps sehingga setiap detail obyek dapat terlihat dalam format HD sekalipun.

Berbicara tentang spesifikasi Huawei Mate 30 Pro ditenagai chipset Kirin 990 dengan RAM 8 GB dan ROM 256 GB, memang kini menjadi perangkat yang mumpuni. Sebab, untuk desain layar, Huawei Mate 30 Pro memiliki layar Horizon Display dengan sudut melengkung 88 derajat.

beritalima.com

Pos terkait