SURABAYA, beritalima.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya menekan angka stunting di Kota Pahlawan. Upaya yang dilakukan oleh pemkot bukan sekadar sosialisasi dan intervensi saja, akan tetapi juga mendorong kader kesehatan, lurah, dan camat, untuk berinovasi agar stunting dapat tertangani dengan baik.
Saat berkunjung ke rumah salah satu balita stunting di Kelurahan Bringin, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan kepada camat, lurah dan kader kesehatan setempat, supaya lebih giat lagi untuk membudidayakan ikan dan sayuran hidroponik. Menurut ia, budidaya ikan dan sayuran hidroponik, merupakan bagian dari inovasi yang bisa dijadikan jurus menekan angka stunting di Kelurahan Bringin.
“Selain giatkan budidaya ikan dan sayur hidroponik, untuk mengatasi stunting di Kota Surabaya, harus diimbangi dengan ketelatenan dari masing-masing orang tua,” pesan Wali Kota Eri, Jumat (24/12/2021).
Wali Kota Eri juga memberikan saran kepada orang tua balita stunting untuk memperhatikan pola makan anaknya. Misal, lanjut dia, memberi makanan yang mengandung protein minimal dua kali sehari dan bisa juga dengan menyajikan makanan dengan bentuk binatang atau bentuk lucu lainnya.
“Kalau dibentuk makananya kan anak bakal suka, sehingga anak akan tertarik,” kata Wali Kota Eri.
Di lokasi yang sama, Kader kesehatan Kelurahan Bringin, Sri Nur Kumalasari menjelaskan, segera menyikapi pesan dan saran wali kota. Bersama camat, lurah dan kader kesehatan, akan mengajak warga untuk lebih giat membudidayakan ikan dan sayur hidroponik. “Sudah ada (budidaya) tinggal kita maksimalkan lagi,” kata Sri.
Sri menjelaskan, dari data Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PKM) total ada 14 balita stunting. Sementara itu, balita yang sudah mendapatkan permakanan ada empat orang. Dalam sehari, balita stunting tersebut menerima tiga kali permakanan, mulai pukul 06.00 WIB, pukul 11.00 WIB dan pukul 16.00 WIB.
“Permakanan tersebut diberikan kepada keluarga balita stunting sejak tanggal 17 Desember 2021 hingga 7 Januari 2022 mendatang, sampai dinyatakan lulus stunting,” jelas Kader Kesehatan yang akrab disapa Sari tersebut.
Sari mengungkapkan, selama dua pekan terakhir ada penurunan angka stunting di wilayah Kelurahan Bringin. Yang tadinya 14 orang, kini menurun menjadi enam balita, sedangkan delapan balita lainnya telah dinyatakan lulus stunting.
“Terima kasih Bapak Wali Kota yang sudah membantu menangani balita stunting di kawasan Kelurahan Bringin. Saya harap, intervensi dari pemkot masih terus berlanjut hingga tidak ada lagi balita stunting di wilayah kami,” ucapnya.
Senada dengan Sari, orang tua balita stunting, Nur Halimatus Sa’diyah mengucapkan banyak terima kasih kepada Wali Kota Eri telah memperhatikan gizi anaknya agar lebih baik lagi. Setelah dikunjungi oleh wali kota, ia optimis gadis kecilnya bisa segera lulus stunting selama satu bulan ke depan.
“Harapanya, sehat terus dan berat badan anak saya semakin naik, juga semakin aktif anaknya. Semoga dengan pendampingan dari pemkot kali ini anak saya bisa dinyatakan lulus stunting,” pungkasnya. (*)