SURABAYA, Beritalima.com | Perbincangan tentang pembatalan pemberangkatan haji tetap hangat di tengah masyarakat. Tentu, ini berkenan Indonesia adalah negara penyumbang jamaah haji terbesar sedunia. Namun situasi pandemi yang terjadi sejak 2020 menjadi sebab Indonesia dua tahun terakhir tidak lagi sebagai negara mayoritas jamaah haji disebabkan penerbangan haji ditiadakan. Atas hal ini, Kanwil Kemenag Jatim selama dua bulan terakhir, masif melangsungkan sosialisasi Kebijakan haji di beberapa kabupaten kota.
Di Surabaya salah satunya. Tepat pada Sabtu (27/11), Kemenag Jatim di Hotel Aria Centra Surabaya melangsungkan Diseminasi terakhir terkait Pembatalan Pemberangkatan Jamaah Haji Tahun 2021, yaitu angkatan XXXIII (33).
Sosialisasi tersebut menghadirkan narasumber KH. Hasani Bin Zuber (Ra Hasani), anggota Komisi VIII DPR RI dan H. Subhan Cholid, Lc., M.A., Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, dengan moderator ning Lia Istifhama (Sekretaris MUI Jawa Timur).
Sedangkan dari Kemenag Jatim, hadir Dr. KH. Moh. Nurul Huda, M.Pd., Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jawa Timur., dan Hj. Fentin Istifaiyah, M.Si., Plt. Kasi Pendaftaran dan Dokumen Haji Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur sekaligus Kasi Administrasi Dana Haji dan Sistem Informasi Haji.
Dalam sambutannya, Hj, Fentin Istifa’iyah dari Kemenag Jatim, menjelaskan bahwa sosialisasi tersebut bertujuan memberikan informasi yang lurus dan menyeluruh pada masyarakat. Setidaknya, ada beberapa kebijakan yang dapat disosialisasikan dengan tepat, antara lain: UU no 8 Tahun 2019, Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler, Keputusan Menteri Agama no 660 tahun 2021.
“Diseminasi ini penting untuk meluruskan segala informasi yang berkembang di masyarakat. Dalam hal ini, kebijakan yang diambil pemerintah merupakan bagian ikhtiar menjaga jiwa (hifdzun nafs) masyarakat.,” ujar Fentin.
Ra Hasani menyampaikan agar kita membangun pikiran positif agar pandemi ini segera berakhir.
“Dalam kesempatan diseminasi kali ini, kita pun bermujahadah pada Allah SWT agar tujuan mulia ini dapat tercapai. Bahwa penting disampaikan pada masyarakat, kebijakan pemerintah, baik Arab Saudi, maupun Indonesia, adalah menjaga jiwa masyarakat atau hifdzun nafs dengan cara ikhtiar memutus mata rantai Covid 19.”
Tak lupa, Ra Hasani juga menjelaskan sinergi antara pmerintah dalam ikhtiar izin pemberangkatan haji.
“Perlu diketahui, bahwa pemerintah, baik Kementerian Agama RI maupun Komisi VIII DPR RI, telah bergandengan tangan melakukan banyak ikhtiar agar izin pemberangkatan haji dapat tercapai.”
”Mohon do’a, agar kami dari Komisi VIII DPR RI dapat segera membentuk pokja pemberangkatan haji. Tentunya jika pandemic benar-benar berakhir. Yang terpenting, mari calon jamaah haji penuhi vaksinasi dan tetap menjaga protokol Kesehatan.”
Sedangkan dari Kemenag RI, Subhan Cholid menyampaikan bahwa pemerintah Arab Saudi telah melakukan ikhtiar menampung jamaah haji yang terus meningkat.
“Hingga saat ini, telah dilakukan inovasi perluasan wilayah dalam rangka pemenuhan rangkaian ibadah haji dan umroh oleh Pemerintah Arab Saudi. Hal ini sebagai solusi atas peningkatan jumlah jamaah yang belum terakomodir menunaikan ibadah haji,” terangnya yang menambahkan bahwa Arab Saudi melakukan berbagai macam pembangunan agar jamaah haji yang bisa berangkat 5 juta setiap tahunnya.
Seperti yang telah berjalan sebelumnya di berbagai daerah, acara yang berlangsung sekitar 4 jam tersebut, mengedepankan protokol kesehatan dan menerapkan tes swab antigen bagi semua peserta. (red)