SURABAYA, beritalima.com | Pendapatan PT Telkom Indonesia yang 20 tahun lalu hanya Rp12 triliun, saat ini sudah belasan kali lipat menjadi Rp147 triliun. Hal ini disampaikan Komisaris Telkom Indonesia, Rizal Malarangeng, di penutupan pelatihan jurnalistik di Aula Telkom Landmark Tower Surabaya, Kamis (24/08/2023)
Menurutnya, teknologi komunikasi terus mengalami perubahan sangat cepat. Akan tetapi, Telkom berhasil memanfaatkan perubahan itu untuk mengembangkan bisnis.
Secara konkrit disebutkan, Telkom saat ini menjalankan lima strategi utama perusahaan, yakni Fixed Mobile Convergence (FMC), InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co, dan DigiCo.
Disampaikan pula, setelah menggabungkan Indihome dengan Telkomsel yang berimbas pada peningkatan jumlah kepemilikan saham Telkom di Telkomsel, kini pihaknya fokus pada peningkatan kapasitas data center.
Strategi itu dilakukan karena ruang penyimpanan yang dibutuhkan sudah semakin besar. Ini diantaranya karena setiap orang yang memiliki akun medsos seperti YouTube, instagram dan yang lain sebagainya banyak mengupload video dan foto.
Ketika ditanya perihal PLN yang sesama BUMN dan memiliki peluang berbisnis internet, Rizal mengatakan, PLN memiliki jaringan listrik hingga ke pelosok. Akan tetapi, tukas Rizal, Telkom juga menguasai pasar fix broadband
“Kami menguasai 85 persen pasar fix broadband,” kata Rizal. Karena itu, dia lebih setuju ada pembicaraan yang saling menguntungkan antara Telkom dengan PLN terkait jaringan internet ini.
Ditambahkan, jaringan Telkom ada di mana-mana bahkan sampai wilayah terpencil seperti Pulau Rote.
Sebelumnya, di acara yang sama, Sabri Rasyid selaku AVP External Communication Telkom Indonesia, mengaku sempat diprotes mengapa wartawan yang sudah terbiasa menulis masih diajari jurnalistik.
Akan tetapi, lanjut Sabri, ternyata justru banyak peserta yang menyatakan butuh penyegaran, terlebih pemateri yang dihadirkan adalah para pakar teknologi dan tokoh medsos, yang diantaranya menjelaskan tentang Chat Gpt.
Materi tersebut disampaikan Ndoro Kakung. Tokoh medsos ini ingin membantu para jurnalis dalam efisiensi kerja dengan memanfaatkan Teknologi AI ChatGPT dan Bing Image. Dia mengatakan, kendati Teknologi AI super canggih, namun jurnalis tetap tak akan tergantikan oleh AI.
“Jurnalis tetap tak akan tergantikan AI, tapi besar kemungkinan digantikan oleh orang yang bisa menguasai AI,” ujarnya berseloroh
Ndoro Kangkung menjelaskan, adanya Teknologi AI ini sebaiknya tidak disikapi sebagai tantangan, namun sebagai peluang dan alat yang bisa digunakan untuk membantu kinerja para jurnalis. (Gan)
Teks Foto: Komisaris Telkom Indonesia Rizal Malarangeng bersama para jurnalis peserta pelatihan di Aula Telkom Landmark Tower Surabaya, Kamis (24/08/2023)