TORAJA UTARA-www.beritalima.com-Pelantikan pejabat Eselon III yang berlangsung di ruang Pola Kantor Bupati Toraja Utara, Senin (5/2), di warnai insiden kecil,pejabat tersebut yang merasa di non jobkan kecewa,padahal mereka diketahui ikut berjuang saat Pilkada itu berlangsung tahun kemaren.
Merasa di non jobkan Alexander pegawai Inspektorat Toraja Utara itu menuding adanya, terlontar dari mulut mereka adanya dugaan aliran dana mengalir di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) terkait indikasi dugaan jual beli jabatan bagi PNS yang menduduki jabatan.Keributan itu berlangsung saat usai pelantikan tersebut.
Dari kata Alexander,secara tegas mereka meminta pihak aparat untuk menyelidiki dugaan adanya aliran dana terkait soal jual beli jabatan di teras Kantor Bupati Toraja Utara,yang disaksikan oleh sejumlah undangan yang hadir pada proses pelantikan tersebut.”Saya minta, sebaiknya pihak kepolisian telusuri adanya dugaan aliran dana di BKD soal dugaan jual beli jabatan,” tegasnya.
Sementara tudingan sejumlah warga adanya kesan kebijakan Bupati Toraja Utara ‘tersandra’hingga pada penempatan ini pejabat Pemda Kabupaten Toraja Utara adanya kesan terjadi ‘carut-marut’ penempatan jabatan tersebut.
Bupati Kalatiku Paembonan sendiri, saat dicegat oleh wartawan berita lima,saat buru-buru hendak menghadari salah satu pertemuan di Makassar,kata Kalatiku,”Itu tidak benar,pelantikan ini sesuai dengan aturan yang ada.Soal masyarakat minta adanya transparansi,prosesi lelang jabatan tersebut kita telah lakukan sesuai aturan yang ada,”kata Bupati.
Sementara ditempat terpisah,salah seorang warga yang tidak perlu namanya di ekspose,dalam penempatan saat pelantikan itu berlangsung adanya pejabat yang berlatar belakang dari basic yang tidak sesuai jabatan yang di jabat saat ini.”Misalnya jabatan Kabid Inforkom oknum pejabat itu dari Dinas Pertanian bidang penyuluhan,tapi ditempatkan di Inforkom,”tegasnya.(Gede Siwa).