SURABAYA, beritalima.com – Bakal Calon Wali Kota (Bacawali) Surabaya Lia Istifhama benar-benar serius ingin running dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020 mendatang. Tepat pukul 21.00 Wib atau jam 9 malam, Ning Lia melaunching program Nawa Tirta yang menjadi andalannya untuk memajukan Kota Pahlawan.
Dengan dilaunchingnya program Nawa Tirta ini, Ning Lia menjadi satu-satunya Bacawali Surabaya yang telah berani mengeluarkan program prioritas. Sementara figur lainnya yang sudah deklarasi ataupun yang telah muncul dimedia belum ada yang menawarlan program seperti Ning Lia.
Launching program Nawa Tirta itu disampaikan bersamaan dengan pelantikan Forum Indonesia Bersatu Kota Surabaya dan Deklarasi Bhinneka Tunggal Ika di Atrium Ciuptra World, Senin (9/9).
Sembilan program Nawa Tirta milik Ning Lia itu yakni pertama; Wani Rembukan yang artinya wujudkan reduksi kriminalisme melalui kredibilitas hukum dan menjaga keamana.
Kedua; Mbecak yang memiliki arti mengurangi beban kemacetan dan budaya aman berkendara, tiga; Semanggi yang artinya semangat membangun kota religi, empat; Seduluran artinya jaga sejarah dan budaya leluhur Suroboyoan.
Kelima; Ringkes berarti birokrasi yang berakses kemudahan dan anti korupsi, keenam; Waras artinya mewujudkan strategi penanganan banjir dan permasalahan kesehatan, ketujuh; Akas yang artinya pembangunan infrastruktur yang merata dan seimbang, delapan Grapyak memiliki arti gerakan ekonomi produktif masyarakat dan kesembilan; Sinau artinya akses pendidikan merata untuk semua.
“Kenapa harus Nawa ?. Dalam bilangan sanksekerta Nawa berarti sembilan. Sembilan merupakan angka tertinggi. Dari sembilan, jika tidak selesai dalam angka tersebut kembali ke angka satu, dua dan seterusnya. Angka sembilan juga simbol dari wali songo,” ujar Ning Lia, saat memberikan paparan terkait program Nawa Tirta-nya.
Kanapa harus Tirta ?, jelas alumnus Universitas Airlangga (Unair), UIN Sunan Ampel, dan STAI taruna ini, karena air adalah sumber kehidupan. Air mengalir, berkelanjutan (suistanability) dan merata secara luas. Untuk itu, pemimpin harus seperti air yang berani turun hingga ke bawah.
“Nawa Tirta ini terinspirasi dari Nawa Cita-nya Bapak Presiden Joko Widodo. Terinspirasi juga dari Nawa Bhakti Satya-nya ibu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Nawa Tirta artinya sembilan harapan yang terus mengalir untuk Surabaya,” terangnya.
Dalam launching Nawa Tirta itu, juga dihadiri ayahanda Ning Lia yang merupakan politisi senior PPP KH Masjkur Hasjim. Hadir pula bacawali Daniel Gunawan dari PSI dan Firman Syah Ali yang merupakan PNS Pemprov Jatim dan keponakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
Menurut Firman, dirinya sudah beberapa kali bertemu dan berdiskusi dengan Ning Lia. Secara visi dan misi, dirinya mengaku memiliki kesamaan. Untuk itu, jika suatu saat ini Ning Lia yang diberikan kepercayaan masyarakat Surabaya untuk memimpin Kota Pahlawan, itu sama artinya dirinya juga yang menang.
“Saya sangat mengapresiasi Ning Lia yang telah melaunching program Nawa Tirtanya. Saya juga memiliki program-program, tapi masih saya simpan dulu. Saya dengan Ning Lia tetap berlomba-lomba dalam kebaikan. Jika Ning Lia yang jadi, itulah yang terbaik, begitu juga sebaliknya. Intinya kami sedang berlomba-lomba dalam kebaikan,” tandasnya. (*)